Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Kata Rusia Soal Senjata-senjata Serbia yang Ada di Ukraina?

Apa Kata Rusia Soal Senjata-senjata Serbia yang Ada di Ukraina? Kredit Foto: Sindonews
Warta Ekonomi, Moskow -

Klaim bahwa amunisi buatan Serbia telah dikirim ke pasukan Ukraina adalah masalah serius, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Kamis (2/3/2023).

Zakharova menambahkan bahwa Moskow tidak akan memberikan penilaian sampai semua fakta telah ditetapkan.

Baca Juga: Berani dan Blak-Blakan, Miliarder Rusia Ini Sebut Negaranya Akan Kehabisan Uang Tahun Depan!

Beberapa media di Rusia dan Serbia telah melaporkan bahwa sekitar 3.500 roket yang diproduksi di pabrik Krusik di Valjevo telah dikirimkan ke militer Ukraina. 

Ketika ditanya mengenai hal ini pada briefing harian, Zakharova menyatakan bahwa laporan-laporan tersebut menimbulkan "keprihatinan yang paling dalam" di Moskow, dan bahwa kementerian tersebut "mengikuti dengan penuh perhatian" masalah ini, termasuk diskusi mengenai hal ini di parlemen Serbia.

"Ini adalah masalah yang terlalu serius, dengan implikasi pada hubungan Rusia-Serbia, untuk bereaksi secara refleks," tambah Zakharova.

"Kita harus mendapatkan fakta-fakta yang ada," tegasnya.

Menurut laporan, pabrik senjata Krusik menjual roket-roket itu kepada seorang pelanggan Turki, yang kemudian mengirimkannya ke Ukraina melalui Slowakia. Proyektil 122 milimeter digunakan dengan sistem peluncuran roket multipel (MLRS) M-21 Grad, yang digunakan oleh pasukan Rusia dan Ukraina.

Menanggapi laporan tersebut, para pejabat Krusik bersikeras bahwa kontrak mereka menetapkan bahwa pengguna akhir Turki tidak dapat mengekspor kembali roket-roket tersebut tanpa izin, dan bahwa dokumen yang diduga menunjukkan penjualan kembali ke sebuah perusahaan Kanada untuk pengiriman ke Slovakia adalah palsu.

Menteri Pertahanan Serbia Milos Vucevic memperkeruh suasana pada hari Selasa, ketika ia mengatakan kepada parlemen bahwa Beograd memiliki hak hukum untuk mengekspor senjata dan jika senjata tersebut jatuh ke tangan yang salah, maka hal itu merupakan masalah perdagangan internasional.

"Serbia sama sekali tidak mengekspor senjata ke Ukraina atau Rusia, tetapi kami memiliki hak untuk menjual kepada semua pengguna akhir yang terdokumentasi dan legal," kata Vucevic.

"Kami tidak akan menjual senjata kepada pihak manapun yang terlibat dalam perang. Kami tidak ingin senjata kami digunakan dalam perang di kedua belah pihak. Tetapi kami tidak ingin menjadi moralis palsu. Kami memproduksi senjata dan peralatan militer. Ini bukan benda-benda museum yang dipamerkan, ini adalah sesuatu yang digunakan oleh tentara," terang dia.

Laporan tentang pengiriman Krusik muncul ketika AS dan Uni Eropa menekan Beograd untuk bergabung dengan sanksi mereka terhadap Rusia, serta menerima tuntutan mereka untuk mengakui provinsi Kosovo yang memisahkan diri dengan imbalan janji keanggotaan Uni Eropa pada akhirnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: