Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tentara Ukraina yang Bertempur di Bakhmut: Perang Sepanjang Waktu, Situasinya Kritis

Tentara Ukraina yang Bertempur di Bakhmut: Perang Sepanjang Waktu, Situasinya Kritis Kredit Foto: Reuters/Oleksandr Ratushniak
Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

Pasukan Ukraina yang bertahan di kota timur Bakhmut menggali parit-parit baru dalam upaya untuk menahan serangan Rusia.

Pasukan Rusia telah menyerang Bakhmut di provinsi Donetsk selama berbulan-bulan yang terkadang secara bergelombang sehingga tempat ini telah menjadi salah satu pertempuran paling berdarah dalam perang.

Baca Juga: Polandia Sunat Dana Bansos buat Para Pengungsi Ukraina, Begini Aturannya

"Pertempuran terjadi di Bakhmut sepanjang waktu... Situasinya kritis," kata Volodymyr Nazarenko, wakil komandan Garda Nasional Ukraina, kepada Radio NV Ukraina.

"Mereka tidak memperhitungkan kerugian yang akan mereka alami jika mencoba merebut kota dengan menyerang. Tugas pasukan kami di Bakhmut adalah untuk memberikan kerugian sebanyak mungkin pada musuh. Setiap meter tanah Ukraina berarti ratusan nyawa melayang di tangan musuh," terangnya.

Dalam 24 jam terakhir, pasukan Ukraina menangkis lebih dari 85 serangan di lima sektor utama di garis depan Bakhmut, Staf Umum Militer Ukraina mengatakan pada Jumat.

Rusia, yang kehilangan wilayahnya pada paruh kedua tahun 2022, mengatakan bahwa merebut Bakhmut akan menjadi langkah untuk merebut sisa wilayah industri di sekitarnya yang dikenal sebagai Donbas. Ukraina mengatakan bahwa kota ini memiliki nilai strategis yang terbatas, tetapi ingin menghabiskan pasukan Rusia.

Di kota-kota dan desa-desa terdekat, parit-parit baru telah digali di pinggir jalan dengan jarak 20-40 meter (65-130 kaki), sebuah tanda bahwa pasukan Ukraina memperkuat posisi pertahanan.

"Kami membutuhkan amunisi sebanyak mungkin. Ada lebih banyak orang Rusia di sini daripada amunisi yang kami miliki untuk menghancurkan mereka," kata Nazarenko.

"Jumlah tentara musuh bukanlah hal yang penting. Yang penting adalah teknologi," tutur Nazarenko.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: