Jubir PSI Ini ‘Skak Mat’ Anies Baswedan, Awalnya Mau Kritik Kepemimpinan Presiden Jokowi Malah Kena ke SBY
Dedek Prayudi atau Dedek Uki selaku Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan komentarnya soal pernyataan Anies Baswedan yang menyebut pertumbuhan ekonomi tak bisa serta merta berdasarkan pada angka yang tersaji saja.
Pernyataan Anies ini dianggap Uki tengah membandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di jaman Presiden Jokowi.
“Pak Anies Baswedan menghadiri sebuah acara yang berjudul ‘dialog gagasan memperjuangkan perbaikan dan perubahan’ dalam acara tersebut hadir pula Ketua Umum Partai Demokrat, Mas Agus Harimurti Yudhoyono atau Mas AHY,” kata Dedek Prayudi melansir dari Cokro TV, Rabu (08/03/23).
“Dalam dialog santai tersebut Pak Anies Baswedan membawakan tulisannya yang dimuat di media nasional Kompas. Dimana Anis panjang lebar membeberkan gagasan yang ia tawarkan,” kata dia.
“Salah satu poin yang Anies soroti adalah mengenai pertumbuhan ekonomi, buat Pak Anies ekonomi itu jangan asal tumbuh namun pertumbuhan mesti berkualitas,” jelasnya.
Sayangnya kata Uki, penjabaran Anies ini justru lebih ‘kena’ kepada kualitas pertumbuhan ekonomi zaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sedangkan saat ini, partai Demokrat tengah memberikan dukungannya kepada Anies Baswedan agar bisa maju Pilpres 2024.
“Buat saya, jelas Anis sedang membual dan Anis sedang menampar wajah Bapak dari mas AHY yaitu Presiden RI ke-6 Bapak Susilo Bambang Yudhoyono,” ungkapnya.
“Nah justru di era SBY, ketimpangan meroket dari 0,32 pada saat Pak SBY dilantik menjadi 0,414 pada saat Pak SBY turun tahta. Kenaikan ketimpangan tertajam di era reformasi ada di eranya Pak SBY. Nggak cuma BPS, Bank Dunia pun bilang begitu,” tambahnya.
Ini kata Uki belum termasuk inflasi di era SBY, inflasi adalah kenaikan nilai komoditas terhadap nilai mata uang.
“Singkatnya kenaikan harga-harga barang di era SBY inflasi itu tinggi sekali lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi,” katanya.
“Bahkan pada 2005 inflasi nembus 17%, kayaknya Pak Anis perlu lebih banyak membaca tentang kesejahteraan ketimbang lakukan ngecap soal pemerataan malah bikin gol ke gawang sendiri,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait:
Advertisement