Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara-gara Kapal China Manuver Sembarangan, Kabel Internet di Pulau-pulau Terluar Taiwan Putus

Gara-gara Kapal China Manuver Sembarangan, Kabel Internet di Pulau-pulau Terluar Taiwan Putus Kredit Foto: Getty Images/An Rong Xu

Menghadapi kesulitan yang tidak biasa, penduduk Matsu menemukan segala macam cara untuk mengatur kehidupan mereka. Pasangan pemilik penginapan berencana untuk menghadapi musim liburan yang akan datang dengan meminta satu orang tinggal di Taiwan untuk mengakses sistem reservasi kepada para tamu, dan meneruskan informasi tersebut ke pasangan lainnya melalui pesan teks.  Istri Lin Hsian-wen memperpanjang liburannya di Taiwan selama musim sepi ketika dia mendengar internet di rumah tidak berfungsi. Dia akan kembali ke Matsu akhir minggu ini.

Sementara beberapa penduduk  menyeberang ke pantai lain untuk membeli kartu SIM dari telekomunikasi China. Namun kartu SIM itu hanya berfungsi dengan baik di tempat yang lebih dekat ke pantai China, yang berjarak 10 kilometer dari titik terdekatnya.

Penduduk lainnya, seperti pemilik penginapan bed and breakfast Tsao Li-yu, akan pergi ke kantor Chunghwa Telecom untuk menggunakan hot spot Wi-Fi yang telah disiapkan perusahaan untuk digunakan penduduk lokal.  “Saya akan bekerja di (Chunghwa Telecom),” canda Tsao.

Chunghwa telah menyiapkan transmisi gelombang mikro sebagai cadangan bagi para penduduk Matsu.  Gelombang mikro ini disiarkan dari Yangmingshan, sebuah gunung di luar Taipei. Gelombang ini dapat memancarkan sinyal sekitar 200 kilometer (124 mil) ke Matsu.  

Kepala Kabupaten Lienchiang, sebutan resmi pulau Matsu, Wang Chung Ming, mengatakan, dia dan legislator dari Matsu pergi ke Taipei tidak lama setelah internet rusak untuk meminta bantuan. Pemerintah Taiwan mengatakan bahwa, penduduk Matsu akan mendapat prioritas internet di masa mendatang.

Wang mengatakan, dia telah menyinggung soal pemutusan kabel tersebut pada kunjungan baru-baru ini ke China. Dalam kunjungan itu, Wang bertemu dengan seorang eksekutif dari China Mobile.  Mereka menawarkan untuk mengirim teknisi untuk membantu memperbaikinya. Tetapi harus ada bukti  kuat tentang siapa yang melakukan pemutusan kabel tersebut.

Kementerian Urusan Digital Taiwan secara terbuka meminta tawaran dari operator satelit orbit rendah Bumi untuk menyediakan internet dalam rencana cadangan. Namun, rencana tersebut tetap terhenti karena undang-undang di Taiwan mewajibkan penyedia setidaknya 51 persen dimiliki oleh pemegang saham domestik.

Seorang juru bicara Kementerian Digital mengarahkan pertanyaan tentang kemajuan rencana cadangan ke Komisi Komunikasi Nasional (NCC). Komisi ini mengatakan, mereka akan memasang sistem pengawasan untuk kabel bawah laut, sambil mengandalkan transmisi gelombang mikro sebagai opsi cadangan.

Memperbaiki kabel internet bawah tanah itu cukup mahal. Perkiraan awal, perbaikan membutuhkan 30 juta Dolar Taiwan Baru untuk pekerjaan kapal saja.

“Kapal China yang merusak kabel harus dimintai pertanggungjawaban dan membayar kompensasi untuk perbaikan yang sangat mahal,” kata Ketua Partai Progresif Demokratik cabang Matsu yang berkuasa, Wen Lii.

Kantor Urusan Taiwan China tidak menanggapi permintaan komentar melalui faks. Untuk saat ini, satu-satunya hal yang bisa dilakukan warga adalah menunggu. Kapal peletakan kabel paling awal yang bisa datang yaitu pada 20 April, karena jumlah kapal yang bisa melakukan pekerjaan itu terbatas.

Awalnya warga Matsu merasa hidup mereka sangat sulit ketika tidak ada internet. Namun lambat laun, mereka mulai terbiasa. Pemilik penginapan bed and breakfast, Chen merasa lebih damai sejak internet terputus.

"Dari sudut pandang kehidupan, saya pikir itu jauh lebih nyaman karena Anda mendapat lebih sedikit telepon,” kata Chen, seraya menambahkan bahwa dia menghabiskan lebih banyak waktu dengan putranya, yang biasanya bermain game online.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: