Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Drama Elit Politik di Kasus Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Anies Baswedan Kena Getahnya, Warga Bersuara

Drama Elit Politik di Kasus Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Anies Baswedan Kena Getahnya, Warga Bersuara Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat/YU

"Saya meminta agar musibah kami jangan dipolitisisasi itu. Ini murni kesalahan pertamina karena ledakan dari pipa yang bocor atau apa pun itu namanya," kata Syakur, di lokasi, Selasa (7/3/2023).

Terpenting saat ini, menurut Syakur, yakni fokus dalam penanganan para korban jiwa maupun luka. Serta korban terdampak yang rumahnya habis terbakar.

Baca Juga: DPRD DKI Jakarta Usul Warga Terdampak Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Direlokasi ke Wisma Atlet, Heru: Kami Siap Saja!

"Kami memohon agar fokus ke penanganan korban dulu. Saya mengajak untuk berempati dulu, karena yang hilang nyawa ini warga kami, ini manusia juga, warga indonesia juga yang kehilangan atas tragedi ini," pintanya.

Abdul juga memastikan, jika warga Tanah Merah ogah direlokasi.

"Opsi yang kami pilih adalah Pertamina yang direlokasi. (Warga) tidak bersedia (direlokasi)," katanya.

Polisi Periksa 24 Saksi

Sementara itu, insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang juga tengah diselidiki polisi. Penyelidikan ini untuk mengetahui penyebab kebakaran yang kekinian menewaskan 19 orang itu.

"Sampai saat ini telah dimintai keterangan sebanyak 24 orang saksi, dari sebelumnya 14 orang saksi. Jadi, ada penambahan 10 orang saksi," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan saat jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/3/2023).

Menurut dia, 24 orang itu terdiri dari saksi pihak Pertamina dan masyarakat. Dengan rincian yaitu 8 operator dan supervisor, 2 sekuriti dan 14 warga.

Baca Juga: Fraksi PKS Sayangkan Insiden Depo Pertamina Plumpang Dibawa ke Ranah Politis: Korban Tetap Menderita

"Ke-24 orang yang telah dimintai keterangan tersebut terdiri dari operator, supervisor sebanyak 8 orang. Kemudian sekuriti sebanyak 2 orang dan dari saksi warga sebanyak 14 orang sehingga jumlahnya ada 24 orang yang telah dimintai keterangan," katanya.

Ramadhan menjelaskan saat ini Polri, TNI dan para pemangku kepentingan terus melakukan pencarian korban yang hilang. Polri telah menurunkan alat berat dan unit K-9 atau anjing pelacak guna membantu pencarian korban.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: