Anwar Abbas Desak Pemerintah Tangkap ASN Khianat yang Hidup Mewah, 'Kalau Perlu Hukuman Mati'
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menilai saat ini negara sedang bermasalah karena orang yang dititipkan amanat oleh rakyat malah khianat.
"Negeri ini sekarang sedang bermasalah karena orang yang dipercaya dan digaji dengan gaji yang cukup besar untuk mengurusi rakyat dan keuangan negara malah telah berkhianat terhadap janji yang diucapkan dan diikrarkannya," kata Anwar Abbas dalam keterangannya kepada Warta Ekonomi.
Hal itu mengacu pada harta fantastis milik sejumlah pegawai pajak yang digaji rakyat tapi malah memamerkan hartanya.
"Di mana mereka ketika dilantik untuk menjadi pegawai atau ASN telah mengikrarkan dengan tegas bahwa mereka akan senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan dirinya sendiri, seorang atau golongan," kata Anwar.
Ia menyoroti masalah harga diri ASN yang berkhianat yang dengan bangganya telah menggarong duit negara.
"Jangankan akan menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah dan martabat pegawai negeri mereka malah telah menjadi maling, garong, perampok dan perompak kekayaan dan pendapatan negara.
"Mereka telah menyalahgunakan kekuasaan yang ada padanya untuk mengambil dan menguras kekayaan dan pendapatan negara dengan seenaknya melalui cara-cara yang sangat licik, sehingga mereka yang semula keadaan ekonominya biasa-biasa saja, kini mereka telah menjadi orang yang hidupnya bersimbah harta dan kemewahan.
Anwar pun meminta pemerintah bertindak cepat jika tidak mau kehilangan kepercayaan dari rakyatnya dengan menangkap semua pihak yang terlibat dalam kegiatan yang tidak terpuji tersebut bagi diproses dan dijatuhi hukuman yang seberat-beratnya.
"Kalau perlu dijatuhi hukuman mati agar negeri ini bersih dari para aparat pengkhianat yang benar-benar telah merugikan rakyat dan mencoreng muka dari rezim yang berkuasa. Kalau pemerintah tidak berani menindak dan memberangusnya maka tunggulah gelombang rakyat akan turun bagi menyelesaikan masalah yang ada dengan caranya sendiri dan kita tentu saja tidak mau hal itu terjadi," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement