Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Transaksi Mencurigakan Senilai Rp300 Triliun di Kemenkeu, Tak Sesuai dengan ‘Branding’ yang Dibangun Sri Mulyani

Ada Transaksi Mencurigakan Senilai Rp300 Triliun di Kemenkeu, Tak Sesuai dengan ‘Branding’ yang Dibangun Sri Mulyani Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi XI DPR Hendrawan Supratikno mengaku terkejut mendengar informasi terkait transaksi mencurigakan Rp 300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Pasalnya, menurut dia, Menteri Keuangan Sri Mulyani kerap menyuarakan pentingnya membangun lembaga berintegritas.

"Menkeu sendiri berkali-kali menyampaikan dan menyuarakan arti penting membangun lembaga yang kredibel dan berintegritas tinggi,"  kata Hendrawan, Kamis (9/3/2023).

Baca Juga: Simbol Kemalaikatan pada pada Sri Mulyani Lenyap Usai Satu Persatu Bobrok Pegawai Kemenkeu Terungkap

Dalam berbagai rapat, kata Hendrawan, Komisi XI DPR terus mengikuti perkembangan kinerja Kemenkeu melalui Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah disepakati. 

Dia menjelaskan IKU diturunkan dari pencapaian visi-misi yang didekati dengan pendekatan empat perspektif dalam Balanced Scorecards.

Hendrawan memastikan Komisi XI DPR akan mengikuti perkembangan temuan transaksi mencurigakan Rp 300 triliun yang menurut Menko Polhukam Mahfud MD sebagian besar terdapat di Direktorat Pajak dan Bea Cukai.

"Kami pasti akan ikut mencermati perkembangannya," ujar dia.

Hendrawan lebih lanjut mendorong Kementerian Keuangan untuk melakukan reformasi birokrasi. 

Menurutnya, kejadian yang terjadi belakangan di lingkungan Kemenkeu sangat berbahaya terhadap visi yang selama ini dikumandangkan.

Baca Juga: Penilaian Rocky Gerung kepada 2 Menteri Jokowi: Mahfud Moralnya Lumayan, Sri Mulyani DO

"Hendaknya peristiwa yang terjadi ini, yang kita duga baru puncak gunung es, mendorong akselerasi bersih-bersih internal di Kemenkeu," tukas Hendrawan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: