Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yusril Ihza Mahendra Agendakan Pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri, Mau Bahas Koalisi?

Yusril Ihza Mahendra Agendakan Pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri, Mau Bahas Koalisi? Kredit Foto: Instagram/Yusril Ihza Mahendra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum (Ketum) Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, bakal menemui Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri untuk membahas soal ketatanegaraan. Termasuk di dalamnya membahas sistem Pemilu 2024.

"Dengan Bu Megawati sedang disusun waktunya oleh Pak Hasto," kata Yusril kepada wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2023).

Menurut Yusril, pertemuan PBB dengan PDI Perjuangan dinilai sangat penting bagi semua pihak karena membahas perihal ketatanegaraan.

"Kita sudah sepakat untuk membahas soal ketatanegaraan. Bu Mega sampaikan langsung ke saya dan silahturahmi ini penting bagi PBB dan kita semua," tegasnya.

Baca Juga: Yusril Ihza Mahendra Sebut Saat Ini Hanya PDIP dan PBB Partai Ideologis: Yang Lain Pragmatis!

Selain bertemu dengan PDIP, Yusril menyatakan bakal sowan ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dia berencana bertemu Plt Ketum PPP, Muhammad Mardiono. Namun, Yusril tidak merinci kapan waktu pertemuan tersebut.

"Memang ada akar ideologi dan bisa bertemu dan bekerjasama, dan pertama kali kami akan bekerjasama dengan PPP," terang Yusril.

Lebih lanjut, Yusril menuturkan PPP dan PDIP menjadi parpol paling dekat dengan PBB dari segi ideologi. Hanya saja, kata dia, PBB sebagai partai kecil menghadapi persoalan finansial. Sehingga untuk tetap eksis maka PBB harus menjalin koalisi dengan partai lain

"Kalau dari segi ideologi kita cukup kuat sebenarnya, tapi sebagai partai kita enggak ada duitnya. Karena satu-satunya cara untuk mengatasi ini adalah dengan membangun koalisi bersama partai-partai lain. Baik sesama partai islam dan partai nasionalis," tandasnya.

"Yang paling dekat adalah bisa berkomunikasi dengan PPP dan sangat dekat dalam berkomunikasi dengan PDIP sebagai partai nasionalis karena PDIP sekarang ditarik ke belakang ya PNI, kalau PBB ditarik ke belakang adalah Masyumi," sambungnya menambahkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: