Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk komunitas di wilayah Kalimantan pada Kamis (9/3/2023), salah satunya mengangkat topik "Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal".
Ketika bicara soal kreatif, kini di era digital siapa pun bisa membuat konten kreatif berbasis budaya lokal. Kreatif tidak ada yang membatasi, apalagi saat ini teknologi bisa menjembatani ide lebih luas.
Baca Juga: Memanfaatkan Fitur Media Sosial untuk Menyebarkan Konten Pendidikan
"Namun, kreatif bisa didefinisikan sesuatu yang memberikan dampak positif untuk kemaslahatan," ungkap Creative Entrepreneur, Ibnu Novel, narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk komunitas di Kalimantan, Kamis (9/3/2023), dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Ia menyambung, meski digitalisasi berkembang luas, manusia dalam kehidupan sehari-harinya tak bisa terlepas dari budaya. Karena itu, dalam membuat konten sebaiknya memasukan unsur budaya sebagai modal Indonesia dengan sejuta keragaman, suku bangsa, bahasa, termasuk kekayaan potensi wisatanya.
Untuk itu, ia melanjutkan, konten kreator bisa mengekspresikan dirinya secara positif di media sosial lewat konten budaya. Menurutnya, konten kreator harus mengenal dulu media sebagai tempat berbagi konten, Instagram tentu berbeda dengan YouTube dan TikTok dalam sasaran dan penggunaan fiturnya.
Narasumber berikutnya, Manajer Ceritasantri.id, Ainatu Masrurin, mengatakan, memperkenalkan budaya Indonesia media digital sangatlah mungkin apalagi dengan berkembangnya industri ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif merupakan pencapaian nilai tambah berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia dan berbasis pengetahuan termasuk warisan budaya.
"Ketika embrio ekonomi kreatif ini sudah ada, akan muncul industri kreatif yang menghasilkan output dari pemanfaatan kreativitas dan keahlian, bakat individu untuk menciptakan nilai tambah, lapangan kerja dan kualitas hidup," sebut Ainatu.
Konten-konten saat ini dibuat dengan berbagai versi, termasuk versi video pendek yang bisa dilihat atau ditonton melalui aplikasi mobile. Memanfaatkan pendistribusian konten melalui media sosial yang makin beragam jenisnya pun dilakukan dengan strategi kolaborasi bersama pelaku kreatif lainnya maupun influencer agar konten lebih menarik dan maksimal sampai ke audience yang dituju.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Advertisement