Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Ada Niat Relokasi Penduduk Sekitar Depo Pertamina Plumpang, Warga Tanah Merah Teriak: Bayar Sewanya Gimana Pak?

Jokowi Ada Niat Relokasi Penduduk Sekitar Depo Pertamina Plumpang, Warga Tanah Merah Teriak: Bayar Sewanya Gimana Pak? Kredit Foto: Twitter/Joko Widodo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memikirkan dua solusi untuk membereskan polemik penduduk di sekitar Depo Pertamina Plumpang yang dinilai tinggal di zona bahaya bahkan terdampak kebakaran baru-baru ini.

Salah satu solusi yang dipertimbangkan adalah merelokasi para warga ke tempat yang lebih aman. Namun, rencana ini mendapat penolakan dari sebagian besar Warga Tanah Merah yang tinggal di kawasan tersebut.

Baca Juga: Anies Baswedan Dikambinghitamkan dalam Kebakaran Depo Plumpang , Sinulingga: Masyarakat Itu Ngerti

Seorang warga RW 9, Aprilia (36) mengatakan tidak ingin pindah lantaran relokasi bukan jalan keluar terbaik bagi dia pribadi dan warga lainnya.

Warga yang mayoritas, kata April, berprofesi sebagai pemulung juga keberatan lantaran jika mereka direlokasi ke rumah susun, bakal kesulitan dalam membayar sewa bulanan.

"Kalau di sini kan para warga profesinya mulung. Bayar sewanya gimana? Kalo kontrakan di sini kan cuma Rp300 ribu sebulan," katanya, saat ditemui di lokasi kebakaran, Senin (6/3/2023).

Selain sewa, sebagai pemulung juga banyak barang loak hasil pungutan di jalan seperti gelas dan botol plastik bekas yang dihimpun. Dikhawatirkan, jika tinggal di runah susun tidak ada ruang untuk menyimpan itu semua.

Baca Juga: Niat Hati Teruskan Jejak Jokowi, Anies Malah Terjerumus Sendiri dalam Insiden Plumpang: 'KTP dan IMB Itu Sevisi'

"Kalau mereka habis mulung kan juga pasti bersihin gelas atau botol-botolnya. Kalau di sini masih ada tempat meski kecil tapi kalau di-rusunkan belum tentu ada," ucapnya.

Senada dengan Aprilia, Maryani (40) juga tidak sepakat jika warga harus direlokasi buntut kebakaran Pertamina Plumpang. Ia mengeklaim sebagai pemilik sertifikat tanah secara sah, keberatan dengan wacana yang digulirkan oleh Predisen Joko Widodo.

"Ibaratkan tanah sebelah sinikan resmi karena kalau di sini orang-orangnya di sini pada gak mau dong (relokasi) kan ini tanah resmi kalau yang di dalam situ (Depo Pertamina) kan enggak, karena kami kan punya sertifikat tanah," jelas Maryani.

Ia sendiri bingung jika harus dipaksa hengkang dari rumah yang ia tempati selama puluhan tahun ini.

Baca Juga: Skenario Semua Capres Orangnya Jokowi Bisa Sukses dan Bisa Gagal, Begini Penjelasan Pengamat, Simak!

"(Kalau di relokasi) gak tahu juga saya bingung juga," kata dia.

Presiden Jokowi sebelumnya mengunjungi tempat pengungsian kebakaran Pertamina Plumpang. Dalam kunjungannya, Jokowi menganggap lokasi pemukiman warga dianggap berbahaya lantaran terlalu dekat dengan Depo Pertamina.

Jokowi juga mewacanakan 2 hal, agar kebakaran yang menelan belasan korban jiwa itu tidak kembali terulang. Dua wacana Jokowi yakni merelokasikan warga ke tempat yang lebih aman, atau memindahkan Depo Pertamina di pulau reklamasi.

"Tidak bisa lagi ditinggali, tetapi harus ada solusinya. Bisa saja Plumpangnya digeser ke (pulau) reklamasi atau penduduknya yang digeser ke relokasi," kata Jokowi, Minggu.

Baca Juga: Soal Nasib Korban Depo Plumpang, Luhut dan Erick Thohir Tak Sepaham

Diketahui, berdasar data sementara, jumlah korban tewas akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang mencapai 19 orang.

Tak hanya itu, puluhan orang juga mengalami luka-luka akibat kebakaran maut itu. Kemudian, ada tiga orang yang dilaporkan masih dicari lantaran dinyatakan hilang saat kejadian nahas tersebut. Bahkan, ratusan warga pun terpaksa mengungsi di sejumlah posko.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: