Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orang Rusia Sudah Berulah di Ukraina, Kini di Indonesia! Terkuak Jaringan Bisnis Geng Moscow dan Para Bule di Bali

Orang Rusia Sudah Berulah di Ukraina, Kini di Indonesia! Terkuak Jaringan Bisnis Geng Moscow dan Para Bule di Bali Kredit Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo

3. WN Rusia buka bisnis fotografi

Seorang warga negara (WN) Rusia, Sergei Rodin ketahuan bekerja menjadi fotografer di Bali dan tidak sesuai dengan izin tinggal. Dia diamankan setelah tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Denpasar mendapat informasi di media sosial.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali Anggiat Napitupulu mengatakan, setelah dilakukan pengawasan keimigrasian melalui pengecekan pada sistem keimigrasian, didapatkan data warga asing itu hanya memegang izin tinggal visa on arrival yang berlaku sampai 27 Maret 2023.

"Yang bersangkutan diduga melakukan pekerjaan fotografer di Bali, untuk itu kami melakukan tindakan tegas dengan melakukan pemeriksaan secara langsung. Jika terbukti bersalah, WNA tersebut akan diberikan tindakan administratif sesuai peraturan yang berlaku," ucap Anggiat, Rabu (8/3/2023).

Ia menyebutkan, WNA tersebut diketahui masuk melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada tanggal 27 Januari 2023. Selanjutnya tim inteldakim segera berkoordinasi dengan penjamin dari orang asing itu untuk datang ke Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar.

Setelah melewati serangkaian pemeriksaan, Sergei Rodin akan dideportasi. Dia dikenakan Pasal 75, Ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011, tentang Keimigrasian, bahwa Imigrasi berwenang melakukan tindakan administratif keimigrasian terhadap orang asing yang berada di wilayah Indonesia yang melakukan kegiatan berbahaya.

4. Bule Rusia dan Ukraina hindari wajib militer

Kelakuan bule asal Rusia dan Ukraina di Bali menjadi sorotan luas. Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya menduga, kedatangan bule dari dua negara tersebut tidak lepas dari kondisi perang. Selain itu pola bisnis yang dijalankan bule dua negara itu juga dianggap bisa mengancam warga lokal Bali.

"Beberapa tamu Rusia dan Ukraina membuat ulah yang kuras pas dengan budaya kita. Ini harus kita tertibkan, ini sebuah momentum yang bagus. Jadi eksodus yang banyak dari Rusia khususnya, karena kenapa mereka datang, khususnya ke Asia Tenggara, mereka banyak ke Thailand mereka banyak ke Bali. Bali menjadi tempat favorit bagi mereka. Itu yang terjadi," kata I Gusti ngura Rai Suryawijaya, Selasa (7/3/2023).

Dia menduga kedatangan para turis asal Rusia dan Ukraina untuk menghindari wajib militer di masing-masing negara.

"Kenapa mereka datang ke Bali, satu mereka menghindari konflik karena perang masih berlanjut di Ukraina oleh Rusia dan menghindari wajib militer 18 tahun. Sehingga mereka datang ke Bali untuk tempat nyaman. Nah, di Bali jangan sampai mengambil pekerjaan-pekerjaan warga lokal. Ini perlu harus ditertibkan," ungkapnya.

Dia juga mengatakan, bisnis yang dijalankan sejumlah WN Rusia di Bali bisa mengancam warga lokal. Salah satu contohnya adalah penyewaan sepeda motor. Dia menduga, WN Rusia bisa menyewakan sepeda motor lebih murah kepada sesama warga asing dengan harga per bulan mencapai Rp2,5 juta. Sementara, harga sewa sepeda motor di Bali atau di rental lokal Rp3,5 juta per bulan.

"Media banyak yang mendengar bahwa orang Rusia bisa menyewakan motor dengan teman-temannya bahkan lebih murah. Jadi harga Rp3,5 juta NMax per bulan, mereka bisa menyewakan sampai Rp2,5 juta itu kan turun harga tinggi," ujarnya.

"Jadi persaingan tidak sehat lagi. Makannya, kita harus tertibkan dan ditertibkan dengan aparat yang sudah ada payung hukumnya, ada perda dan juga kepolisian dan keimigrasian kalau yang melanggar bisa dideportasi," ujarnya.

5. Jualan sayur hingga buka kursus berkendara

Viral di media sosial seorang bule mengajarkan bule lainnya latihan berkendara motor di Bali. Hal ini dianggap ilegal oleh Pemprov Bali. Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Sukawati atau Cok Ace tak memungkiri banyak wisatawan asing atau turis yang bekerja ilegal di Pulau Bali.

Mereka berkerja ilegal di Pulau Dewata, dengan membuka berbagai jenis jasa. Misalnya, bisnis fotografi, jualan sayur, tatto, salon, dan ada juga bekerja mengajari berkendara sepeda motor.

"Kalau fotografi terkait dengan wedding ini sulit sekali. Kadang-kadang ada pasangan (asing) yang melakukan pernikahannya di Bali atau hanya resepsi di Bali mereka biasanya melekat, mengajak fotografer (dari negaranya), karena dia berpikir bahwa hanya fotografer ini (dari negaranya) yang mengerti tentang kulturnya dia," kata Cok Ace, saat ditemui di Gedung DPRD Bali, Senin (27/2/2023).

Sementara, terkait warga asing mengajari berkendara sepeda motor kepada sesama warga asing di Bali, hal itu menurutnya ilegal. Wisatawan Rusia dan Ukraina yang biasanya melakukan pekerjaan ilegal tersebut.

Dia juga menyebutkan, hal itu terjadi karena kondisi dunia yang perekonomiannya tidak menentu dan Bali menjadi tempat turis berbisnis. Karena dianggap aman, nyaman dan juga hidup di Bali murah bagi turis.

"(Rusia dan Ukraina) antara lainnya. Itu sebenarnya juga ilegal terutama sekarang kondisi dunia yang terjadi sekarang di luar negeri dan dibandingkan di Bali aman-aman dan nyaman dan murah-murah saja," ujarnya.

Bahkan, Cok Ace mendengar, banyak juga bule di Bali jualan sayur. Hal ini, katanya perlu ditertibkan.

"Kita harus bergerak. Saya dengar dari laporan di bawah juga banyak mereka bahkan dagang ikut, jual sayur-sayuran ikut, menjual ke teman-temannya, dia mengambil di pasar dia jual ke teman-temannya, ini belum kita tindak," ujarnya.

- Merdeka.com

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: