Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Guru Besar IPB: Belum Ada Urgensi Pelabelan BPA di AMDK

Guru Besar IPB: Belum Ada Urgensi Pelabelan BPA di AMDK Kredit Foto: Istimewa

Di dunia ilmiah, dia menyebutkan hal-hal seperti itu harus bisa terbuka dan diperdebatkan dengan menghadirkan pakar-pakar untuk membuat sebuah penelitian supaya lebih konklusif.

"Jadi, mana yang sudah konklusif buat pemerintah dan mana yang belum itu mesti jelas. Karenanya perlu menghadirkan pakar-pakar untuk mendiskusikannya,” tukasnya.

Apalagi, kata Prof Hardinsyah, kemasan pangan itu ada ribuan jenisnya. Terhadap semua kemasan itu baik yang mengandung BPA maupun BPA Free, menurutnya, seharusnya juga dilakukan penelitian yang sama dengan perlakuan terhadap galon guna ulang.

"Ini perlu dilakukan untuk menunjukkan prinsip yang berbasis keadilan,” ujarnya.

Sebelumnya, ketidakadaan bukti bahwa BPA pada galon guna ulang ini berbahaya juga pernah disampaikan para dokter spesialis.

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP, mengatakan belum pernah menemukan bahwa pasien kanker itu disebabkan air galon guna ulang.

"Meskipun ada orang-orang menganggap bahwa bahan BPA dalam air galon itu kurang sehat, tapi untuk kanker hal itu belum terbukti,” ungkapnya.

Menurutnya, kebanyakan kanker itu karena paparan-paparan gaya hidup seperti kurang olahraga dan makan makanan yang salah, merokok, dan lain sebagainya.

"Jadi belum ada penelitian air galon itu menyebabkan kanker,” ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: