Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rombak Posisi Jenderal Tinggi, Menhan Jerman Tunjuk Sosok Ini

Rombak Posisi Jenderal Tinggi, Menhan Jerman Tunjuk Sosok Ini Kredit Foto: Unsplash/Sangga Rima Roma Selia
Warta Ekonomi, Berlin -

Menteri Pertahanan Boris Pistorius menunjuk Mayor Jenderal Karsten Breuer sebagai inspektur jenderal Bundeswehr yang baru. Penunjukkan dilakukan setelah mengirim pendahulunya Eberhard Zorn ke masa pensiun dini.

Breuer (59), sebelumnya mengepalai komando operasi nasional tentara. Dia mengkoordinasikan pengerahan militer selama pandemi Covid-19 dan mengepalai gugus tugas pandemi pemerintah dari November 2021 hingga Mei 2022.

Baca Juga: Kanselir Jerman Soal Perdamaian Ukraina: Sebenarnya Putin Sudah Punya Kuncinya

Tidak ada penjelasan resmi mengenai pengunduran diri Zorn. Jenderal berusia 63 tahun itu telah bersikap skeptis untuk memasok peralatan berat Jerman ke Ukraina, dengan alasan bahwa Bundeswehr hanya memiliki sedikit peralatan yang tersisa. 

September lalu, Zorn memberikan sebuah wawancara kepada majalah Focus yang memuji kemajuan Ukraina, tetapi mendesak Kiev untuk tidak terlalu berlebihan. Serangan balik Ukraina dapat "memenangkan kembali beberapa tempat atau area tertentu di garis depan, tetapi tidak dapat mendorong Rusia kembali ke garis depan yang lebih luas," katanya pada saat itu.

Mantan komandan tertinggi NATO dan pensiunan jenderal AS Ben Hodges menanggapi dengan menyebut penilaian Zorn tentang kemampuan Rusia "sangat buruk." Hodges sendiri telah memperkirakan bahwa Ukraina akan merebut Mariupol pada akhir Januari.

Kanselir Olaf Scholz kemudian menyerah pada tekanan AS dan setuju untuk memasok lebih dari 100 tank Leopard kepada Ukraina - baik model yang lebih baru maupun yang lebih tua - dan perangkat keras militer lainnya. Namun, komisaris parlemen untuk militer Eva Hoegl pada hari Senin tampaknya membenarkan kekhawatiran Zorn bahwa bantuan untuk Ukraina akan menciptakan kekurangan di dalam negeri.

"Bundeswehr kekurangan segalanya," kata Hoegl kepada RTL, termasuk perangkat penglihatan malam, radio, dan peralatan pribadi dasar seperti ransel dan helm. "Infrastruktur harus dibuat agar bisa beroperasi, barak-barak tidak dalam kondisi baik, dan kami juga membutuhkan uang untuk operasi yang sedang berlangsung, untuk personel."

Hoegl dijadwalkan untuk mempresentasikan laporan tahunan tentang keadaan militer kepada Bundestag pada hari Selasa, dan mendukung proposal Pistorius untuk meningkatkan anggaran tahunan Bundeswehr dengan tambahan 10 miliar euro, di samping dana darurat sebesar 100 miliar.

"Itu adalah permintaan yang realistis," kata Hoegl, anggota partai SPD. "Bundeswehr membutuhkan uang itu."

Belanja militer itu terjadi pada saat ekonomi Jerman hampir terhenti, sementara harga pangan dan energi masing-masing telah meningkat 21,8% dan 19,1% sejak Februari 2022.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: