Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suspensi Saham Segera Dibuka Pekan Depan, Waskita Beton Ungkap Skema Restrukturisasi Utang

Suspensi Saham Segera Dibuka Pekan Depan, Waskita Beton Ungkap Skema Restrukturisasi Utang Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan proses konversi utang vendor menjadi saham dapat diselesaikan pada akhir Triwulan II-2023. Director of Finance & Risk Management WSBP, Asep Mudzakir memastikan progres restrukturisasi keuangan WSBP berjalan dengan lancar. 

Adapun total utang yang direstrukturisasi mencapai Rp 8,8 triliun. Pada 15 Februari 2023 lalu, WSBP telah mendapatkan persetujuan restrukturisasi dari para pemegang obligasi untuk melaksanakan konversi instrumen sesuai dengan ketentuan restrukturisasi dalam perjanjian perdamaian.

Baca Juga: Tunda Bayar Bunga Utang, Bursa Langsung Bergerak Hentikan Perdagangan Saham Waskita

"Total utang vendor yang akan dikonversi menjadi saham sekitar Rp 1,52 triliun. Sementara itu sekitar Rp 690 miliar akan diselesaikan dengan kas perusahaan secara bertahap mulai akhir Maret ini," kata Asep dalam paparan Public Expose secara virtual, Rabu (15/3/2023).

Untuk utang obligasi, kata Asep, jumlahnya mencapai Rp 2,1 triliun, sementara sisanya merupakan utang bank.

Ada beberapa skema restrukturisasi yang dilakukan WSBP. Pertama, skema restrukturisasi bank akan diselesaikan dengan skema Tranche A Long Term Loan (LTL). Nantinya perbankan akan menyetujui proposal perdamaian dibayarkan dengan tenor 17 tahun.

Kreditur perbankan akan mendapatkan bunga sekitar 2% per tahun dari tahun ke 1-9. Kemudian tahun ke 10-13, bunganya sekitar 3% per tahun dan tahun ke 14-17, bunganya mencapai 4% per tahun.

Baca Juga: Macam Janji Anies Baswedan, Efek Anak Buah Jokowi Relokasi Depo Plumpang Disorot Tajam: Lahan Kosong Sengaja Diduduki...

Sementara untuk skema restrukturisasi kreditur vendor atau supplier memiliki dua skema. Pertama, Tranche B menggunakan skema CFADS atau Cash Flow Available For Debt Service atau kas bersih atau kas internal perseroan yang tersedia untuk pembayaran utang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: