Alasan Ekonomi Bule di Bali Lebih Pilih Naik Sepeda Motor: Kalau Pakai Taksi Mahal
Gubernur Bali Wayan Koster berencana untuk melarang wisatawan mancanegara untuk menyewa sepeda motor di Bali. Hal tersebut dilakukan lantaran maraknya turis asing yang melakukan pelanggaran lalu lintas saat mengendarai sepeda motor.
Namun rencana Wayan Koster itu tidak mendapat respons positif dari turis asing yang sedang berlibur. Salah satunya adalah Lukas, seorang turis dari Jerman yang sudah berlibur di Bali selama hampir 2 pekan.
Baca Juga: Curhat Pemilik Rental Motor: Bule di Bali Lebih Aman daripada Turis Lokal
Menurutnya, menyewa sepeda motor adalah cara terbaik untuk menikmati dan berkeliling di Bali. Mungkin masih terdapat opsi lain selain sepeda motor, namun dia membandingkan antara harga sewa sepeda motor dan menaiki transportasi seperti taksi yang akan jauh lebih mahal.
“Tidak bagus (jika dilarang menyewa motor), karena itu cara terbaik untuk keliling di sini, saya tidak mendukung itu. Itu cukup mengganggu kalau tidak bisa menyewa sepeda motor, karena jauh lebih mahal untuk naik taksi,” ujarnya saat ditemui di kawasan Kuta, Badung, Bali, pada Selasa (14/3/2023).
Selama hampir dua pekan di Bali, Lukas mengaku selalu menyewa sepeda motor. Dalam sehari, dia hanya perlu membayar Rp75 ribu.
Dia juga mengaku sudah mempunyai SIM Internasional dan tidak pernah ditilang polisi.
Selain Lukas, turis Jerman bernama Lanny juga tidak mendukung aturan tersebut. Lanny yang sudah selama 4 minggu tinggal di Bali juga suka untuk menyewa sepeda motor.
Bahkan menurutnya, jika aturan tersebut diterapkan maka akan terjadi penurunan pariwisata di Bali.
“Itu akan menjadi penurunan (bagi pariwisata). (Saya berharap) aturannya jangan diganti,” ujarnya secara singkat saat ditemui di kawasan Kuta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement