Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Semua Elit Politik Memantau, Titah Megawati Diyakini Bakal Obrak-abrik Koalisi Jelang Pilpres 2024

Semua Elit Politik Memantau, Titah Megawati Diyakini Bakal Obrak-abrik Koalisi Jelang Pilpres 2024 Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gerak-gerik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri diyakini terus dipantau oleh para elit politik di negeri ini. Pasalnya, keputusan Mantan Presiden Indonesia tersebut bisa mengubah peta koalisi menjelang Pilpres 2024.

Demikian diungkap Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra. Menurutnya, pergerakan PDIP yang sejauh ini masih menahan diri dan menyerahkan keputusan koalisi serta penetapan capres kepada Mega, bakal mempengaruhi konstelasi apabila momentumnya sudah datang.

Baca Juga: NTT Lebih Suka Kubu Megawati, Anies Baswedan Sulit Menjadi Next Jokowi: Mereka Tak Suka Politik Identitas

Pernyataan Yusril yang bukan sekali atau dua kali diucapkan sejatinya diakui banyak kalangan tak terkecuali elite parpol lainnya. Artinya, tindakan Mega dimonitor dan ditunggu bahkan memiliki implikasi terhadap koalisi-koalisi yang terbentuk sekarang ini.

"Saya katakan beberapa hari yang lalu bahwa koalisi ini benar-benar akan terbentuk apabila PDIP sudah bersikap," kata Yusril di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (16/3/2023).

PKB sejauh ini menjalin koalisi dengan Gerindra dan belum menetapkan siapa capres-cawapres yang bakal diusung. Sebaliknya PBB hingga kini belum menyatakan berkoalisi kendati sudah bertemu PPP yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) maupun PKB.

Yusril menyebutkan, sejatinya PBB sekarang ini sudah berkoalisi dalam pemerintahan. Namun untuk 2024, PBB memilih untuk wait and see. Kalaupun Gerindra-PKB sudah solid, koalisi yang lain diyakininya masih cair bahkan tak menutup kemungkinan lahirnya koalisi baru.

Menurutnya, situasi yang cair dan potensi terbentuknya potensi poros baru disebabkan PDIP yang masih bergeming. Hal ini tidak berlebihan, karena PDIP memiliki kursi terbanyak di parlemen dan dua kali berturut-turut menang pemilu.

"Karena kita tahu PDIP itu yang memegang suara terbanyak di DPR kita sekarang. Kemudian juga PDIP sedang memerintah sekarang, oleh karena itu keputusan dari PDIP akan mendorong terbentuknya koalisi yang lain," tuturnya.

Eks Menkumham memprediksi Pilpres 2024 hanya diikuti tiga pasangan calon. Artinya hanya tiga poros. Dia bahkan berharap adanya tiga calon agar situasi tidak terlalu panas seperti dua kali pilpres sebelumnya.

Baca Juga: Anak Buahnya Heru Budi Hartono Tiba-tiba Menjadi Tersangka Korupsi, Elite Megawati: Rapat Aja Belum Pernah, Tahu-tahu...

Pada kesempatan yang sama, Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengakui koalisi yang terbentuk sekarang ini masih cair. Namun dia menolak jika disebut koalisi Gerindra-PKB tidak solid.

"Tentu semuanya masih cair. PKB bersama Gerindra masih membuka dengan siapa, dengan siapapun, untuk bisa bergabung," ujarnya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: