Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Jokowi Ungkap Perpindahan Ibu Kota ke IKN Adalah Demi Melahirkan Pola Pikir dan Pola Kerja Baru

Presiden Jokowi Ungkap Perpindahan Ibu Kota ke IKN Adalah Demi Melahirkan Pola Pikir dan Pola Kerja Baru Kredit Foto: Twitter/Joko Widodo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu alasan memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur tempat IKN ialah untuk melahirkan pola pikir dan pola kerja baru guna membentuk sumber daya manusia (SDM) yang bisa bersaing dengan negara lain.

Hal ini secara langsung diungkap oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi, ia juga menilai Indonesia bakal terus menjadi negara berkembang jika tidak pindah.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam acara Istighosah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar di Kalimantan Selatan, Jumat (17/3/2023).

Baca Juga: Mulai Keras Memberikan Kritiknya Sama Rezim Jokowi, Anies Baswedan: Ini Harus Dilawan, Reformasi Harus Diselamatkan

"Sehingga kalau kita tidak memunculkan cara-cara baru dalam bekerja, tidak memunculkan sebuah pola pikir baru dalam kita berkompetisi ya kita akan kalah dan terus akan menjadi negara berkembang," kata Jokowi.

Jokowi mengungkapkan kalau banyak negara di Asia hingga Amerika Latin yang masih berstatus negara berkembang sejak 70 tahun lalu. Menurutnya itu terjadi karena tidak ada keberanian untuk melakukan perubahan.

"Terus hanya menjadi negara berkembang karena tidak berani mengubah dirinya, mengubah SDM-SDMnya dengan cara-cara kerja baru dan bekerja keras mengubah pola pikir," ujarnya.

Apalagi, menurutnya saat ini antarnegara saling bersaing untuk menjadi yang terdepan. Mereka juga saling berebut investasi untuk mengembangkan negaranya.

Kondisi global yang semakin sulit itulah yang membuat Jokowi akhirnya memutuskan merealisasikan pemindahan ibu kota. 

Kepala Negara menegaskan kalau rencana pemindahan ibu kota tersebut bukan baru muncul sekarang, melainkan sudah sejak era Presiden Soekarno.

Baca Juga: Dugaan Mega Korupsi Rp300 Triliun di Kemenkeu Bikin Kaget, Jokowi Tak Bisa Tinggal Diam! Pengamat Sarankan Lakukan Hal Ini

"Tidak mudah sekarang ini, antarnegara saling bersaing, antarnegara saling berebut. Baik itu yang namanya investasi, baik yang namanya lalu lintas, dan persaingan itu tidak mudah." jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: