Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR Bilang Rakyat Telanjur Bingung, Mahfud MD Gak Takut Buka-bukaan Transaksi Rp300 Triliun: Bu Sri Mulyani dan Saya Teman Baik

DPR Bilang Rakyat Telanjur Bingung, Mahfud MD Gak Takut Buka-bukaan Transaksi Rp300 Triliun: Bu Sri Mulyani dan Saya Teman Baik Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil rakyat di Senayan masih penasaran dengan omongan Menko Polhukam, Mahfud MD soal transaksi senilai Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan. Apakah informasi yang dilemparkan Mahfud itu candaan atau memang benaran.

Mahfud pun akan segera dipanggil DPR untuk dimintai klarifikasi. Menanggapi itu, Mahfud memastikan siap-siap bukaan soal transaksi Rp300 triliun itu. “Saya tidak bercanda,” tegas Mahfud. 

Baca Juga: Gara-gara Sikapnya Soal Kasus Transaksi Mencurigakan Rp300 Triliun di Kemenkeu, Pengamat Sebut Mahfud MD Tak Ada Bedanya dengan LSM

Meskipun Mahfud MD dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani sudah menggelar konfrensi pers bersama, polemik soal transaksi Rp300 triliun belum juga reda. Mahfud yang pertama kali melemparkan isu tersebut paling banyak diburu soal kebenaran informasi tersebut. 

Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni mengaku bingung dengan simpang siurnya informasi soal transaksi yang nilainya fantastis tersebut. Apalagi, keterangan pers yang disampaikan Mahfud, Sri Mulyani hingga Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana dianggap antiklimaks. 

Untuk meluruskan simpang siur informasi itu, kata Sahroni, Komisi III DPR akan panggil Mahfud dan PPATK.

“Agar publik tahu yang sebenarnya terjadi. Karena publik sudah telanjur bingung. Jadi, kita harus ungkap seterang-terangnya,” ujar Sahroni di Jakarta, kemarin. 

Mendengar dirinya akan dipanggil DPR, Mahfud mengaku senang. Menurutnya, persoalan ini memang akan lebih fair jika dibuka di DPR. Dirinya pun siap menghadiri undangan dari DPR itu dan akan buka-bukaan. 

"Saya tidak bercanda tentang ini. Saya dan PPATK tidak mengubah statement, bahwa sejak tahun 2009, PPATK telah menyampaikan info intelijen keuangan ke Kemenkeu tentang dugaan pencucian uang sekitar Rp300 triliun," kata Mahfud, di laman Instagramnya, kemarin. 

Mahfud yang baru saja menghadiri pertemuan bilateral dan multilateral di Melbourne, Australia ini mengaku sudah mengagendakan pertemuan dengan PPATK dan Kemenkeu, untuk membuat terang masalah ini. Agar publik paham apa yang terjadi. 

"Saya sarankan, kita lihat lagi pernyataan terbuka Kepala PPATK saat jumpa pers di Kemenkeu, Selasa (14/3/2023) kemarin. Pak Ivan tidak bilang info itu bukan pencucian uang. Sama dengan yang saya katakan, beliau bilang itu bukan korupsi. Melainkan laporan dugaan pencucian uang yang harus ditindaklanjuti oleh penyidik/Kemenkeu," tutur Mahfud.

Untuk diketahui, isu transaksi Rp300 triliun di lingkungan Kemenkeu, heboh setelah diungkap Mahfud. Bahkan saat berkunjung ke Australia, soal ini juga ditanyakan saat berdiskusi dengan warga Indonesia yang ada di negeri kangguru itu. Terhadap pertanyaaan itu, Mahfud menjawab omongan soal Rp300 triliun bukan berarti ingin menjatuhkan Menkeu Sri Mulyani.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: