Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Crypto Biz: SVB Runtuh, USDC Depegs, Bitcoin Naik

Crypto Biz: SVB Runtuh, USDC Depegs, Bitcoin Naik Kredit Foto: Unsplash/Andre Francois Mckenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sektor perbankan global kini tengah berada dalam krisis serius pascakeruntuhan Silicon Valley Bank (SVB) yang mendadak dan menggegerkan publik hingga regulator federal AS turun tangan.

Gejolak yang terjadi pada sektor keuangan tradisional  yang terjadi saat ini juga telah turut membawa dampak yang meluas ke pasar kripto dan Bitcoin.

Dilansir dari Cointelegraph pada Senin (20/3/2023), setelah pasar saham dibuka kembali pada hari Senin minggu lalu, Bitcoin dan pasar kripto secara luas telah mengalami pelonjakan nilai meski krisis yang disebabkan oleh Silicon Valley Bank telah menyevarkan ketakutan yang luas dan intens di pasar kripto.

Baca Juga: Bitcoin Capai Nilai US$28K di Tengah Ketidakpastian Sektor Perbankan

Apalagi saat USD Coin (USDC) milik Circle di-depegged akibat Circle menahan sebagian simpanannya di SVB ketika bank tersebut runtuh.

Mencoba memahami kegagalan SVB dan bagaimana pengaruhnya pada pasar kripto, Crypto Biz meringkas bahwa  sejak ditutup oleh regulator California pada 10 Maret 2023 lalu, SVB yang sebelumnya merupakan mitra dari banyak perusahaan modal ventura yang berfokus pada kripto telah mengalami kejatuhan akibat dari risiko durasi, bukan disebutkan akibat eksposur dari kripto.

Akibat dari keruntuhan SVB, Circle yang menahan simpanannya senilai US$3,3 miliar di bank tersebut kini telah kehilangan pangsa pasar stablecoin dan pasaknya terhadap dolar AS. Meski FDIC telah ditunjuk sebagai penerima untuk melindungi simpanan yang diasuransikan, namun hingga saat ini masih belum jelas apakah dan kapan Circle dapat mengakses dananya.

Pada titik terendahnya, USDC Circle telah turun pada nilai sekitar US$0,87. Meski demikian, USDC dapat kembali setara dengan dolar AS setelah Circle mengonfirmasi bahwa perusahaan dapat mengakses cadangan yang disimpan di SVB.

Circle telah kehilangan pangsa pasar yang signifikan selama seminggu terakhir karena penukaran USDC yang tengah berlangsung. Kapitalisasi pasar USDC saat ini diketahui mencapai US$38,4 miliar, jumlah yang lebih kecil dibandingkan saingannya yaitu Tether yang USDT-nya bernilai hampir US$73,6 miliar.

SVB bukanlah satu-satunya bank yang ditutup di Amerika Serikat. Di minggu yang sama gelombang krisis perbankan AS terjadi dengan begitu intens yang diikuti oleh penutupan Signature Bank pascapenutupan SVB.

Namun meski krisis perbankan telah terjadi secara global di belahan wilayah Amerika Serikat dan Eropa saat ini, Korea Selatan diketahui justru tengah mempercepat insiatif domestiknya dengan meluncurkan Metaverse Fund.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: