Harga Bitcoin 2025 Diprediksi Tembus Rp3,62 Miliar, Ini Faktornya

Banyak ahli trader dan investasi cryptocurrency yang melakukan analisa dan prediksi. Informasi riset ini tentunya sangat berguna sebelum melakukan trading mengingat crypto bersifat volatilitas, dimana harga bisa naik dan turun dengan cepat.
Sekarang ini banyak aplikasi bitcoin yang memberikan analisa dan risetnya terkait Bitcoin pada tahun 2025 ini. Dari banyak analisa yang dirangkum berkesimpulan bahwa mereka optimis harga Bitcoin di tahun 2025 akan terus naik.
Jika dilihat dari crypto news harian, mereka menyatakan bahwa harga Bitcoin akan tembus Rp3,62 miliar, beberapa mengatakan akan tembus $140.000 dan VanEck menganalisa akan tembus $180.000. Namun sebelum membahas lebih jauh, tentunya kamu harus mengetahui dasar dari Bitcoin.
Dilansir dari Pintu, ada beberapa penjelasan terkait apa itu Bitcoin, kenapa bisa berharga, dan kenapa banyak orang melakukan investasi Bitcoin.
Apa Itu Bitcoin?
Bitcoin adalah mata uang digital yang didistribusikan secara elektronik dan tidak dikeluarkan atau dikendalikan oleh pemerintah mana pun. Jaringan ini dijalankan oleh serangkaian komputer di seluruh dunia yang membentuk sistem keuangan terdesentralisasi.
Bitcoin dapat digunakan untuk menyimpan nilai dan dapat dikirim kapan saja ke siapa saja di mana saja. Perangkat lunak Bitcoin bersifat open source, yang berarti siapa pun di seluruh dunia dapat menjalankan server Bitcoin dan berpartisipasi dalam jaringan.
Kenapa Bitcoin Berharga?
Salah satu alasan mengapa Bitcoin berharga adalah karena jumlahnya yang terbatas, menjadikannya aset yang langka. Peredaran Bitcoin dijaga melalui proses halving, yaitu pengurangan imbalan untuk penambang yang terjadi sekitar setiap 4 tahun sekali.
Selain itu, teknologi blockchain memungkinkan Bitcoin digunakan tanpa perantara, tanpa kontrol dari otoritas pusat, dan bersifat global. Bitcoin juga terdesentralisasi, yang berarti setiap orang dapat berpartisipasi dalam jaringan blockchain.
Jaringan Bitcoin diamankan dengan metode kriptografi yang hingga kini belum pernah diretas, menjadikannya salah satu jaringan moneter teraman di dunia.
Kenapa Orang Berinvestasi Bitcoin?
Banyak orang berinvestasi dalam Bitcoin karena dianggap sebagai penyimpan nilai yang dapat melindungi aset mereka dari inflasi. Bitcoin dianggap sebagai penyimpan nilai yang mirip dengan emas karena kelangkaannya dan kesulitan dalam produksinya.
Namun, Bitcoin memiliki keunggulan dibandingkan emas. Tidak seperti emas, Bitcoin dapat dikirim ke mana saja secara global 24/7 dengan biaya yang hampir tidak ada. Dengan kelangkaan, keamanan, dan likuiditas yang tinggi, Bitcoin menjadi pilihan menarik bagi banyak investor.
Baca Juga: Pelantikan Donald Trump Diprediksi Dorong Harga Bitcoin ke Rekor Baru!
Prediksi Harga Bitcoin Jangka Panjang Tembus Rp3,62 Miliar
Melihat balik kebelakang Bitcoin pernah dalam kondisi yang tidak menentu dan stabil di level US$45.000. Padahal, aset crypto terbesar ini sempat meroket sejak awal tahun dan menembus angka US$60.000.
Investigasi yang dilakukan pemerintah AS terhadap Binance danElon Musk yang terkesan merugikan Bitcoin memang membuat harga Bitcoin seolah kehilangan momentum. Hal ini mungkin membuat para HODL garis keras merasa ragu untuk tetap memegang Bitcoin.
Namun, Bagaimana sih, Prediksi Harga Bitcoin Jangka Panjang?
Tampaknya strategi HODL menjadi pilihan terbaik saat harga Bitcoin sedang terpuruk seperti sekarang. Apalagi, dalam jangka panjang, harga Bitcoin masih terlihat menjanjikan. Salah satu yang mengungkapkan hal ini adalah Kepala Investasi Hedge Fund Morgan Creek Capital Management, Mark Yusko.
Ia memperkirakan harga Bitcoin bisa melonjak menjadi US$250.000 dalam lima tahun, dengan alasan bahwa Bitcoin akan menjadi protokol dasar untuk produk internet yang memiliki nilai.
“Ini hanya soal adopsi jaringan dan peningkatan penggunaan. Bitcoin memiliki jaringan yang tumbuh secara eksponensial. Ini adalah jaringan tercepat dalam sejarah dengan nilai US$1 triliun,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa harga tersebut bisa membawa kapitalisasi pasar Bitcoin mencapai sekitar US$4 triliun dan mengejar emas yang memiliki kapitalisasi pasar US$11,75 triliun.
“Apa yang sering diabaikan orang adalah bahwa ini merupakan evolusi teknologi dari kekuatan komputasi yang tidak akan hilang. Ini adalah jaringan komputasi yang kuat yang akan menjadi protokol lapisan dasar untuk internet,” kata Yusko.
Miliarder Tesla Elon Musk dan investor terkenal lainnya telah membuat Bitcoin dan pasar crypto yang lebih luas menjadi ramai dan spekulatif. Hal ini membantu harga Bitcoin melonjak sekitar 450%, dimulai pada bulan Oktober 2020.
Bitcoin telah mencatatkan level tertinggi berkali-kali. Namun, seberapa tinggi sebenarnya nilai Bitcoin? Dan seberapa lama tren kenaikan ini akan bertahan? Untuk menjawab pertanyaan ini, Finder.com mengumpulkan pendapat dari 35 panelis ahli aset crypto untuk merangkum proyeksi masa depan Bitcoin.
Hasilnya, semua panelis masih optimis bahwa harga Bitcoin akan tetap melesat. CEO Morpher, Martin Fröhler, dan CEO serta direktur Cake Pte Ltd, Julian Hosp, memberikan dua prediksi harga akhir tahun tertinggi masing-masing sebesar US$250.000 dan US$200.000. Mereka mengaitkan prediksi optimis ini dengan paritas Bitcoin terhadap emas.
“Bitcoin adalah penyimpan nilai jangka panjang yang terakhir dan secara bertahap akan menggantikan emas dan obligasi,” kata Fröhler.
Sedangkan Salah satu pendiri Origin Protocol, Josh Fraser, juga memprediksi harga akhir tahun di atas US$150.000. Ia menjelaskan bahwa ini semua berkaitan dengan penawaran dan permintaan, di mana permintaan akan terus meningkat sementara pasokan semakin berkurang.
Prediksi Harga Bitcoin di Tahun 2025
Dalam proyeksi panel tersebut, harga Bitcoin diperkirakan akan melonjak menjadi US$360.179 pada tahun 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan 83% dibandingkan dengan prediksi panel pada Desember 2020 yang sebesar US$197.553.
Dia bukan satu-satunya yang memberikan ramalan ini. Ahli strategi cryptocurrency dari LMAX Group, Joel Kruger, dan CEO Coinmama, Sagi Bakshi, juga percaya bahwa BTC dapat mengakhiri tahun 2025 dengan valuasi mencapai US$1 juta.
Satu-satunya pertanyaan yang perlu diajukan dalam penilaian jangka panjang adalah apakah Anda percaya Bitcoin akan ada pada tahun 2025? Jika jawabannya 'ya', maka hukum ekonomi mendukung penilaian yang jauh lebih tinggi. "Sesederhana itu", ujar Kruger.
Baca Juga: Outlook Kripto: Harga Bitcoin Kian Sensitif Gegara Donald Trump dan DeepSeek
Seberapa Tinggi Bitcoin Akan Naik Tahun Ini?
Dahulu, Panel Finder.com memperkirakan Bitcoin akan mengakhiri tahun ini di level US$95.000. Namun, itu tidak berarti Bitcoin tidak akan mencapai angka US$100.000 sebelumnya.
Lebih dari setengah (51,61%) panel memprediksi bahwa Bitcoin akan mencapai puncak tersebut di beberapa titik tahun ini. Rata-rata prediksi panelis menunjukkan harga Bitcoin bisa melonjak hingga US$107.484 di beberapa waktu selama 2021.
Direktur Pelaksana Digital Capital Management Ben Ritchie, Julian Hosp, dan Martin Fröhler semuanya memberikan prediksi di atas rata-rata. Masing-masing memperkirakan harga Bitcoin tahun ini bisa mencapai US$120.000, US$200.000, dan US$300.000, berdasarkan metode stock to flow yang mengukur pasokan dan distribusi.
“Rasio stock to flow tetap menjadi salah satu indikator makro paling akurat untuk Bitcoin. Ditambah dengan siklus peristiwa halving, kami yakin harga akan mencapai puncak antara US$120.000 dan US$140.000, sebelum membentuk basis baru di sekitar US$100.000,” kata Ritchie.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement