Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Modalnya Arab Saudi-Iran Damai, Xi Jinping Siap Rayu Putin buat Damai dengan Ukraina

Modalnya Arab Saudi-Iran Damai, Xi Jinping Siap Rayu Putin buat Damai dengan Ukraina Presiden China Xi Jinping menghadiri Working Session 3 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (16/11/2022). | Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Hong Kong -

Terlepas dari klaim netralitas dan seruannya untuk melakukan perundingan damai, China telah menawarkan dukungan diplomatik dan ekonomi yang sangat dibutuhkan Rusia selama invasi.

China telah menggemakan propaganda Rusia, menuduh Barat memprovokasi perang di Ukraina dan berulang kali berpihak pada Rusia dalam memblokir tindakan internasional terhadap Moskow atas invasi tersebut.

Baca Juga: Pakar Skeptis Xi Jinping Bisa Bawa Perdamaian buat Ukraina: Nihil Langkah di Hadapan Putin

Dilansir CNN, China telah memperluas hubungan perdagangan dengan tetangganya di utara, membeli sejumlah besar minyak dan gas energi dengan harga diskon dan mengisi peti perang Putin.

Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) juga terus melakukan latihan militer bersama dengan militer Rusia.

Pasukan China menghadiri upacara pembukaan latihan militer gabungan kontra-terorisme 'Misi Perdamaian 2021' yang diadakan di Rusia pada September 2021.

Beberapa hari sebelum kunjungan Presiden Xi Jinping ke Moskow, militer pertahanan Rusia mengatakan bahwa Rusia, China, dan Iran telah menyelesaikan latihan angkatan laut tiga arah di Laut Arab yakni mengirimkan pesan pembangkangan yang kuat kepada aliansi Barat.

Posisi timpang Beijing juga terlihat jelas dalam hubungan diplomatiknya dengan Moskow dan Ukraina, sehingga menjadi sebuah asimetri yang semakin disorot oleh kunjungan Xi ke Rusia.

Menurut catatan Brian Hart, peneliti di China Power Project di Center for Strategic and International Studies (CSIS), Menteri Luar Negeri China hanya berbicara dengan rekan-rekan mereka dari Ukraina sebanyak lima kali sejak dimulainya perang.

Sebagai perbandingan, para pejabat China termasuk Xi, para diplomat utamanya, dan para pemimpin senior lainnya, telah berbicara dengan para pejabat Rusia sebanyak 29 kali.

Xi telah berbicara dengan Putin empat kali sejak invasi, termasuk tatap muka di sebuah pertemuan regional di Asia Tengah September lalu.

Namun, ia belum melakukan satu panggilan telepon pun dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: