Mendadak Sekutu Putin Blak-blakan Soal Rumor Kesehatannya yang Menurun, Fakta Keracunan Mengejutkan!
Pemimpin Republik Chechnya Ramzan Kadyrov berusaha menghentikan rumor tentang kesehatannya yang memburuk. Kadyrov merekam dan mengunggah video di saluran Telegramnya pada Rabu (15/3/2023).
Dilansir Oh My Mag, sekutu setia Presiden Rusia Vladimir Putin itu dikabarkan sakit parah dengan masalah ginjal yang akut akibat keracunan misterius.
Baca Juga: Pakar Skeptis Xi Jinping Bisa Bawa Perdamaian buat Ukraina: Nihil Langkah di Hadapan Putin
Jurnalis Kazakhstan Azamat Maytanov, mengutip sumber-sumbernya sendiri, awal bulan ini menulis bahwa Kadyrov mungkin mengalami kondisi yang parah dan bahwa Dr Yassin Ibrahim El-Shahat, kepala departemen Nefrologi di Rumah Sakit Burjeel di Abu Dhabi, telah tiba di Grozny, ibu kota Chechnya, untuk mengobatinya.
"Bidang keahliannya adalah nefrologi, dialisis, transplantasi, glomerulonefritis, dan gagal ginjal akut. Pemimpin Republik Chechnya sejak 2007 itu diduga memiliki masalah ginjal yang serius," tulis Maytanov dalam Telegram-nya.
Mengutip Akhmed Zakayev, mantan perdana menteri Republik Chechnya yang kini mengasingkan diri, jurnalis tersebut melaporkan bahwa sekutu Putin itu telah menjadi pecandu narkoba dan semacam pil energi yang sebelumnya mendukung aktivitas berlebihan kepala Chechnya.
Kadyrov, yang disebut-sebut memiliki hubungan pribadi dan bahkan memiliki 'hubungan ayah dan anak yang saling bergantung' dengan Putin, mengatakan bahwa ia 'sehat' dan 'penuh energi'.
"Bagi mereka yang menghibur diri dengan harapan bahwa saya sakit parah, saya minta maaf telah mengecewakan Anda. Seperti sebelumnya, saya berolahraga, pergi ke gunung, mendaki gunung, dan memecahkan masalah-masalah penting dalam pembangunan republik ini," bunyi pernyataan ayah dari 14 anak dan suami dari tiga istri, dalam Telegram.
Dia menyarankan agar orang-orang di balik rumor itu membutuhkan dokter.
"Ada yang salah dengan jiwa Anda, teman-teman, hubungi dokter spesialis. Kami akan terus menghancurkan semua roh jahat dan mengembangkan republik kami," tambahnya dalam Telegram.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement