Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kaspersky: Indonesia Catat Insiden Phishing Keuangan Tertinggi di Asia Tenggara pada 2022

Kaspersky: Indonesia Catat Insiden Phishing Keuangan Tertinggi di Asia Tenggara pada 2022 Kredit Foto: Unsplash/Shahadat Rahman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada tahun 2022, perusahaan global cybersecurity Kaspersky telah berhasil memblokir total 822.536 serangan phishing keuangan yang menargetkan bisnis dan perusahaan di wilayah Asia Tenggara.

Phishing keuangan ini tidak hanya merujuk pada phishing khusus perbankan tetapi juga sistem pembayaran dan e-shop mencakup juga peniruan terjadap merek pembayaran terkenal seperti PayPal, MasterCard, American Express, Visa dan lainnya, serta e-shop yang mengacu pada toko online dan situs penjualan seperti Amazon, Apple Store, Steam, eBay, dan lainnya.

"Bukan sebuah hal baru melihat perusahaan menjadi sasaran phishing keuangan, tetapi kita harus ingat di sini bahwa bisnis, pada intinya masih terdiri atas manusia. Phishing adalah jenis serangan rekayasa sosial. Serangan rekayasa sosial dijuluki sebagai peretasan pikiran manusia. Dengan sembilan dari sepuluh karyawan membutuhkan pelatihan keterampilan keamanan siber dasar, penjahat dunia maya mengetahui bahwa para karyawan tetap menjadi celah paling mudah untuk melancarkan serangan siber terhadap perusahaan," kata General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky Yeo Siang Tiong dalam keterangannya pada Senin (20/13/2023).

Baca Juga: Gen Milenial Paling Peduli pada Keamanan Siber IoT Smart Home

Berdasarkan data Kaspersky, Indonesia menorehkan jumlah insiden phishing keuangan tertinggi di wilayah Asia Tenggara dengan jumlah mencapai 208.238. Diikuti oleh Vietnam (172.694 serangan), Malaysia (120.656 serangan), Thailand (101.461 serangan), Filipina (52.914 serangan), dan berada di urutan terakhir, Singapura dengan 22.109 serangan.

Skema phishing keuangan secara sederhana biasanya dilakukan antara lain dengan menggunakan email atau pemberitahuan yang dibuat dengan hati-hati meniru pesan dari bank, organisasi pemerintah, platform hiburan, atau layanan lainnya. Dalam hal ini, penjahat dunia maya dapat mengelabui pengguna agar mengikuti tautan ke situs web palsu dan menyerahkan detail atau informasi pembayaran pribadi mereka dan bahkan mengunduh program berbahaya.

Berdasarkan laporan Kaspersky, email phishing biasanya merupakan bab pertama dari 91% dari semua serangan siber. Simulasi phishing yang dilakukan oleh Kaspersky juga memperkuat bagaimana penjahat dunia maya mengelabui karyawan agar mengkil email berbahaya.

Hal ini menunjukkan bahwa karyawan cenderung tidak memperhatikan jebakan tersembunyi di email korporat dan pemberitahuan masalah pengiriman online. Ditambah lagi, hampir satu dari lima atau setara dengan 16-18% mengklik tautan di template email yang meniru serangan phishing terkait.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: