Ferdinand Sebut Anies Rusak Demokrasi dengan Politik Identitas, Relawan Bala Anies Langsung Bereaksi
Ketua Relawan Bala Anies, Sismono Laode, merespons ungkapan politikus Partai Gerindra Ferdinand Hutahaean yang menyebut bakal Capres Partai NasDem Anies Baswedan telah merusak prinsip demokrasi Indonesia.
Sismono mengatakan bahwa munculnya politik identitas di tengah keberagaman masyarakat Indonesia merupakan hal yang wajar.
"Persoalan identitas itu ada misalnya dia hadir dengan identitas agamanya, dia hadir dengan identitas gendernya, dia hadir dengan identitas ideologinya, maka identitas itu pasti dia munculkan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia pasti ada hal yang saling berbeda itu wajar," ujar Sismono saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Senin (20/3/2023).
Baca Juga: Bola Panas Anies Baswedan Membuat Empat Menkonya Jokowi Disorot Tajam, Siapa Pengkhianat Konstitusi?
Sismono menyebut politik identitas juga hadir ketika Megawati menjadi calon Presiden, di mana pada saat itu lintas gender sangat luar biasa, bahkan sampai ada sebagian fatwa di mana perempuan tidak boleh jadi pemimpin.
"Kemudian Jawa dan luar Jawa itu kan identitas yang dimainkan menjelang Pemilu," ujarnya.
Menurutnya, permasalahan politik identitas yang terjadi pada Pilkada Jakarta yang memenangkan Anies Baswedan itu terjadi lantaran adanya perbedaan agama.
Ia mengatakan bahwa itu hadir ketika Basuki Tjahaja Purnama berbicara menyinggung agama Islam dan pada saat itu, posisi Anies masih jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
"Itu sudah ramai. Ketika Anies jadi calon, isu itu semakin kencang bahkan kalau pun Pak Anies tidak menang, itu akan lahir juga ini permasalahan identitas. Di Amerika dulu juga begitu bahkan dulu antara kotak kosong luar biasa perdebatanya identitas dimainkan," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement