Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Capai 219%, Rasio Likuiditas BNI Aman Terhadap Guncangan

Capai 219%, Rasio Likuiditas BNI Aman Terhadap Guncangan Pengunjung BNI Loud Fest tengah berbelanja menggunakan BNI Mobile Banking di Jakarta Convention Center, Minggu (17/7/2022). Dalam semarak HUT ke-76 ini, BNI menyelenggarakan konser musik BNI Loud Fest 2022 yang juga dibarengi dengan penyelenggaraan BNI Xpora Fest sebagai upaya penguatan branding 3 product champion yakni BNI Mobile Banking, BNIDirect, dan BNI Xpora | Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI mampu mengelola likuiditas dengan baik di tengah kondisi perekonomian yang belum stabil. Selain itu, BNI juga mampu menjaga keuangan bank dalam kondisi likuid untuk memenuhi berbagai kebutuhan dana nasabah.

Hal tersebut tercermin dari Liquidity Coverage Ratio (LCR) yang mencapai 219% dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) yang berada di posisi 124,2% pada Desember 2022, jauh di atas ketentuan regulator sebesar 100%. Baca Juga: Balkondes Wanurejo BNI Dongkrak Ekonomi Warga, Pariwisata dan UMKM

Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo mengungkapkan, angka-angka tersebut menunjukkan ketahanan BNI terhadap guncangan yang mungkin terjadi. "Profil likuiditas kami sangat baik, jauh di atas persyaratan regulator," ujarnya di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Okki menjelaskan, sebagian besar pendanaan BNI terdiri dari pendanaan yang stabil yang bersumber dari Dana Pihak Ketiga (DPK), dan hanya kurang dari 10% yang berasal dari pendanaan wholesale seperti obligasi yang diterbitkan, pinjaman, dan deposito dari bank lain.

"Kepercayaan deposan terhadap BNI juga terjaga dengan pertumbuhan Current Account Saving Account (CASA) yang sehat, sehingga CASA ratio kami saat ini ada di kisaran 73%," tambahnya.

Selain itu, lanjut Okki, risiko tekanan pada aset juga sangat kecil karena hanya sebagian kecil dari aset produktif BNI yang merupakan surat berharga non-pemerintah.

Dari total portofolio bond yang dimiliki BNI saat ini, 95% merupakan obligasi pemerintah yang berisiko rendah dengan rata-rata tenor +/- 3 tahun. "Kami akan terus menerapkan asas prudensial dalam operasional dan bisnis, sehingga dapat terhindar dari risiko-risiko berat di pasar global," paparnya. Baca Juga: BNI Bagi-Bagi Dividen Rp7,32 Triliun, Simak Jadwal Lengkap Pembagiannya!

Dari sisi permodalan, tambah Okki, Rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) BNI saat ini di atas 20% (21,25% di Februari 2023), jauh di atas ketentuan regulator dan jauh lebih baik dibandingkan dengan bank-bank global lainnya.

"LDR BNI dalam keadaan baik dan dikelola dengan hati-hati. Kami percaya bahwa model bisnis BNI sangat kuat," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: