30 tahun Kerja Sama IMT-GT: Saatnya Berperan Aktif Atasi Krisis Multidimensi di Masa Depan

"30 tahun merupakan usia ideal bagi Kerja sama IMT-GT untuk melakukan refleksi dan berperan aktif dalam krisis multidimensi yang saat ini terjadi dan yang akan datang," tutur Deputi Edi.

Lebih lanjut, Deputi Edi menekankan 4 hal penting untuk menjadi perhatian ke depan. Pertama, penguatan konektivitas untuk memperlancar aliran barang, orang dan modal, serta penguatan supply chain. Kedua, adopsi teknologi digital, termasuk dalam pengembangan UMKM. Ketiga, percepatan transisi energi. Keempat, memanfaatkan posisi dan ketersediaan komoditas strategis IMT-GT dalam perdagangan global.

Baca Juga: Kemenko Perekonomian Terima Kunjungan Wamenlu Norwegia, Bahas Banyak Isu dan Peningkatan Kerja Sama

Secara khusus, Deputi Edi juga menyampaikan arahan terkait ketahanan pangan dan keberlanjutan sektor pertanian, pembukaan kembali tempat wisata dengan melibatkan semua pihak, program IMT-GT sebagai halal hub kawasan dengan menggandeng UNINET dan dunia usaha, konektivitas antarpulau dan daratan benua, tranformasi digital subkawasan, peran dunia usaha di kawasan untuk berpartisipasi pada side event pameran UMKM dalam PTM IMT-GT di Batam September 2023, penguatan kerja sama TVET, serta dukungan bagi program green dan blue economy.

Menutup pertemuan, sejumlah Senior Official juga memberikan arahan kepada Working Group terkait proyek-proyek berjalan dan usulan proyek baru. Perlu adanya sinergi dan kerja sama yang erat antar-stakeholder untuk mewujudkan proyek, terutama bagi proyek yang sedang on-going.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut di antaranya Senior Official Malaysia, Senior Official Thailand, Direktur ADB, serta Direktur The Centre for IMT-GT Subregional Cooperation (CIMT).