Quraish Shihab menambahkan, ada keringanan juga bagi orang yang sehat dan bekerja. Hal itu berkaitan dengan aktivitas bekerja yang menggunakan daya, baik daya fisik, daya pikir, daya kalbu, maupun daya hidup. Dalam konteks berpuasa, seseorang menggunakan daya fisik. Bagi orang yang bekerja, tetapi fisiknya sangat lemah, orang tersebut boleh tidak berpuasa.
"Bisa jadi juga dia bekerja sebenarnya fisiknya sehari-hari sehat, tapi kerjaannya yang begitu berat menjadikan dia tidak mampu berpuasa. Orang ini pun diizinkan untuk tidak berpuasa dan membayar puasanya kalau dia sudah kuat atau kalau memang dia berlanjut tidak bayar, cukup bayar fidiah," pungkas Quraish Shihab.
Baca Juga: Salat Tarawih Nabi Muhammad 11 atau 23 Rakaat? Ini Jawaban Ustadz Adi Hidayat
Mengenai ukuran kuat atau tidaknya dalam berpuasa, Quraish Shihab menegaskan bahwa hal itu dikembalikan kepada naluri beragama masing-masing. Dalam beragama, seseorang memiliki naluri. apakah kondisinya tersebut sudah membolehkan untuk tidak berpuasa atau belum.
"Jadi kembali, ukuran itu sebenarnya dikembalikan kepada nurani masing-masing. Beragama begitu. Oleh karena itu, bisa jadi orang yang sudah bekerja keras, tetapi dia masih mampu untuk itu (puasa)," lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
Advertisement