Santri Cerdas Pertanyakan Fungsi JIS yang Tak Digunakan, Anies Baswedan: Tunggu 2024 Ya!
Salah seorang santri dari ponpes Prof Dr Kh Said Aqil Siroj Luhur Al-Tsaqafah bertanya kepada Anies Baswedan soal Jakarta International Stadium (JIS) yang batal dipakai untuk pertandingan Timnas U-20.
Padahal, pembangunan JIS membutuhkan biaya yang tidak sedikit, yaitu mencapai Rp5 Triliun.
Bakal calon presiden (bacapres) koalisi perubahan, itu pun memberikan jawabannya atas pernyataan si santri.
“Sayang-sayang ya sudah jadi tapi nggak dipakai mudah-mudahan nanti berikutnya bisa dipakai itu Jakarta International Stadium (JIS),” kata Anies melansir dari KTO Update, Jumat (24/03/23).
“Memang ini, saya cerita sedikit soal Jakarta International Stadium (JIS) ya. Jadi JIS ini adalah satu-satunya stadium barangkali di Asia Tenggara hari ini bahkan di Asia yang atapnya bisa ditutup, sehingga bisa dipakai pertandingan sepak bola jam 12 siang karena tidak panas,” tambahnya.
“Kenapa itu dibuat? Jadi kejadian gini, saya ini sering nonton pertandingan sepak bola. Setiap kali nonton sepak bola itu selalu pertandingannya jam 7 malam. Kalau lapangannya itu atau stadionnya itu kapasitasnya 60.000 itu hampir semua magrib isyanya (solat) itu dijamak,” ungkap Anies.
Terus yang kedua, kata Anies yang sering jadi masalah adalah karena Indonesia negara khatulistiwa. Khatulistiwa itu artinya kalau siang akan sangat panas karena tepat di bawah matahari.
“Beda dengan di Eropa, pertandingan jam 2 siang itu nyaman, pertandingan jam 10 nyaman. Kenapa? Karena dia bukan tropis seperti di Indonesia,” jelasnya.
“Desainnya Stadion itu terbuka membuat kalau pertandingan harus sore atau malam, jadi kita buat tertutup supaya bisa pertandingan siang,” tambahnya.
“Oke, sudah jadi bagus-bagus masa gak dipakai? cuman kelihatannya belum ada yang mau pakai dulu sekarang. Nanti mungkin sesudah selesai 2024 (Pilpres) baru mulai dipakai lagi. Ya sekarang-sekarang masih sepi,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Advertisement