Kenapa Imam Sering Bilang Kalimat Istawu Istaqimu saat Ingin Mulai Salat Jemaah? Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
Kredit Foto: Instagram/Ustadz Adi Hidayat
Ketika salat berjemaah tidak jarang sebagai makmum mendengar kalimat istawu, istaqimu, wa'tadilu atau dalam arti bahasa Indonesia lurus dan rapatkan shaf.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa ucapan yang dilontarkan oleh imam tersebut bukan hanya sekadar ucapan saja melainkan untuk mengingatkan jemaahnya untuk menghindari potensi setan masuk ke dalam shaf salat.
Adapun makna dari istaqinu sendiri adalah posisi kaki yang sejajar dengan pundak. UAH menjelaskan bahwa dalam hadist yang tunggal sifatnya nabi tidak merinci apakah kakinya diarahkan ke mana.
"Itu menunjukan bahwa kalau Anda salat sendirian sepanjang jalannya tegak, kemudian menghadap kiblat itu sudah sah secara hukum," ujar UAH dikutip dari akun YouTube Audio Dakwah, Senin (27/3/2023).
UAH menjelaskan bahwa yang perlu diperhatikan adalah tegak badannya, kemudian istawu sendiri adalah posisi kaki lebarnya seimbang. Dalam bahasa Arab sendiri istawu berarti seimbang, jadi dapat diartikan bahwa kaki dan bahu tidak terlampau lebar ataupun rapat.
Lanjutnya, ungkapan Nabi Muhammad yang meminta untuk merapatkan barisan atau posisi yang dalam keadaan lurus sering diterjemahkan lurus kaki depan atau jemari.
Namun, yang sebenarnya perlu diluruskan bukan jari tetapi tumit bagian belakang. Di mana kalau tumitnya diluruskan konsekuensinya pasti bahunya akan sejajar.
Baca Juga: Apa Boleh Shaf Salat Sendirian dalam Berjemaah? Ini Penjelasan Buya Yahya
"Tapi sebaliknya kalau kaki bagian depan yang dirapatkan jemarinya yang lurus sejajar dengan karpet itu pasti bahunya akan bengkok tidak akan sejajar karena ukuran kaki beragam," ucapnya.
Adi menyebut bahwa, jika dalam salat tersebut seseorang merapatkan kaki bagian depan, maka dua hal akan terjadi, yang pertama kemungkinan bahu kurang rapat.
Kondisi tersebut sebelumya sudah diminta oleh nabi yang tertuang dalam hadist Al Bukhori nomor 618, di mana apabila seseorang berada di dalam salatnya, maka setan akan masuk ke celah salatnya.
"Maka kemudian dia (setan) akan berkata (ingat ini, ingat itu), makanya Anda jangan kaget setelah takbir yang tidak diingat bisa masuk di kepala kita, yang lupa bisa jadi ingat, yang ingat bisa jadi lupa sampai orang salat tidak sadar berapa rakaat sedang menunaikan salatnya," jelasnya.
Karena begitu pentingnya hal tersebut, posisi kaki itu kemudian diatur kembali yang tertuang dalam hadist Abu Daud nomor 666.
Baca Juga: Apa Boleh Shaf Salat Sendirian dalam Berjemaah? Ini Penjelasan Buya Yahya
"Kalau Anda sudah bagus berdirinya, siap dirapatkan dan ini sudah diluruskan, lurusnya kaki kita dan bahu itu jangan biarkan ada celah kecil setan masuk," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement