Punya Narasi Tersendiri Soal Cerita Kemerdekaan, Ustaz Adi Hidayat 'Kena Sindrom Chauvinism'
Ustaz Adi Hidayat alias UAH menyinggung tentang pemilik rumah yang digunakan oleh Soekarno-Hatta untuk membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan pada 77 tahun yang lalu.
UAH tampak mengawali ceramahnya dengan menjelaskan kronologi peristiwa Proklamasi yang ia pelajari.
Baca Juga: Ketua Fraksi PKS DPR: Kemerdekaan Bermakna NKRI Berdaulat - Rakyat Sejahtera, Adil, dan Makmur
"Tepat tanggal 17 Agustus, di hari Jumat itu, tahun 1945, jam 10 pagi di Jalan Pegangsaan Timur," ucap UAH.
UAH kemudian menegaskan bahwa penting untuk menyebutkan nomor lantaran menunjukkan bahwa pembacaan teks Proklamasi terjadi di sebuah rumah, bukan hanya di jalan.
"Jangan lupakan nomor 56. Nomor itu penting karena menunjukkan satu tempat tertentu. Kalau hanya jalannya saja, maaf ya, Proklamasi hanya terjadi di jalan," tegasnya.
Kemudian masuk pada inti ceramah UAH, bahwa dirinya menyebut pemilik rumah Proklamasi yang digunakan oleh Soekarno adalah seorang Muslim dari Yaman yang cinta tanah air.
"Rumah siapa nomor 56 itu? Ternyata rumah itu milik seorang pengusaha Muslim keturunan Yaman yang sangat cinta dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini," lanjut UAH.
Tak berhenti di situ, UAH juga menyebut bahwa sosok saudagar keturunan Yaman bernama Syeikh Faradj bin Marta itu juga mewakafkan rumahnya dan sempat memberi Soekarno setetes madu agar tubuhnya kembali fit.
"Beliau mewakafkan rumahnya untuk proklamasi Soekarno. Namanya adalah Syeikh Faradj bin Marta. Soekarno datang kesitu dalam kondisi lemas ada penyakit dalam tubuhnya. Maka kemudian beliau memberinya madu Yaman pada malam harinya. Siang-siangnya sudah fresh," lanjut UAH lagi.
Baca Juga: Tanggapi Soal Aliran Dana Ferdy Sambo Terkait Eksekusi Brigadir J, Begini Respons PPATK
Sontak cuplikan video ceramah UAH tersebut menuai perdebatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar