Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Layanan Berbasis Digital, DJKI Targetkan 8 Persen Permohonan KL

Tingkatkan Layanan Berbasis Digital, DJKI Targetkan 8 Persen Permohonan KL Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM  kembali menggelar National TISC Meeting dan Training dengan World Intellectual Property Organization (WIPO) untuk membahas perkembangan Technology and Innovation Support Centers (TISCs) di masing-masing negara Association of SouthEast Asian Nations (ASEAN) dan membahas rencana kerja WIPO terkait dengan peningkatan TISCs di ASEAN.

Cooperation and Empowerment at the Directorate General of Intellectual Property (DGIP), Indonesia, Sri Lastami, mengatakan, TISCs merupakan inisiatif dari WIPO untuk memberikan layanan kepada inovator dan/atau peneliti atau perekayasa di negara-negara berkembang dalam mengakses layanan informasi mengenai teknologi dengan kualitas yang sangat baik serta layanan terkait lainnya.

Baca Juga: DJKI Terbitkan Sertifikat Indikasi Geografis untuk Mutiara, Tanaman Gambir, dan Batik 3 Daerah Ini

"Dalam menjalankan program ini, WIPO bekerja sama dengan pemerintahan yang menjadi anggota dalam mendirikan dan mengembangkan jaringan TISCs," ujar Sri Lastami di sela acara National TISC Meeting dan Training di Surabaya, Senin (27/3/2023).

Menurutnya, institusi yang dapat menjadi host TISCs di setiap negara, antara lain, adalah kantor Kekayaan Intelektual (KI) nasional, perguruan tinggi, pusat penelitian, dan kamar dagang. 

Lebih lanjut dia mengatakan, DJKI sebagai host TISCs di Indonesia terus berupaya memberikan layanan KI seperti akses terhadap sumber daya informasi secara daring, informasi dasar mengenai pendaftaran kekayaan intelektual, dan informasi dasar mengenai strategi dan pengelolaan kekayaan intelektual.

"Pengembangan TISc terus dilakukan melalui berbagai upaya, seperti diseminasi KI dan melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia. Saat ini, terdapat 38 perguruan tinggi yang telah menjalin kerja sama dengan DJKI," ujarnya.

Dikatakan Sri Lastami, dari database WIPO, inovasi anak bangsa di tahun 2021 lalu alami peningkatan sekitar 40 persen yang menjadi prestasi besar bagi negara Indonesia. Sementara, untuk tahun ini target permohonan KL ke HKI sebanyak 8 persen.

"Negara kita sudah masuk 10 terbesar dalam permohonan pendaftaran merek paten sederhana kita di mana negara paling besar adalah Mexico. Untuk itu, kita terus meningatkan program ini yaklni dengan melakukan edukasi pada pelaku usaha," ungkapnya

Sementara itu, Senior Director WIPO–IPID, Alejandro Rico-Campana mengatakan, tujuan National TISC Meeting dan Training adalah untuk mendorong penggunaan teknologi TISC untuk negara-negara yang menjadi anggota agar dimanfaatkan dengan baik.

"Kami (WIPO) akan menyediakan apa yang dibutuhkan oleh para negara yang menjadi anggota mulai, dari pelatihan atau capacity building yang nantinya akan berguna pada negara tersebut," pungkas Alejandro Rico-Campana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: