Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Cara Platform Manajemen Kargo End-to-End Dapat Membantu Pertumbuhan Bisnis Indonesia

Begini Cara Platform Manajemen Kargo End-to-End Dapat Membantu Pertumbuhan Bisnis Indonesia Kredit Foto: Shipsy
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terlepas dari disrupsi yang terjadi beberapa waktu terakhir, pasar kargo dan logistik Indonesia telah tumbuh secara signifikan. Sektor ini siap untuk tumbuh dari US$81,30 miliar pada tahun 2020 menjadi US$138,04 miliar pada tahun 2026. Namun, tantangan bagi banyak bisnis Indonesia adalah biaya logistik yang mereka keluarkan jauh lebih tinggi daripada negara tetangga regional. Sebuah laporan oleh Proficient Market Insights menemukan bahwa biaya logistik di Indonesia berkisar antara 25 hingga 30 persen dari PDB nasional.

CEO and Co-Founder Shipsy, Soham Chokshi, mengatakan bahwa biaya logistik yang membengkak dapat dikaitkan dengan inefisiensi yang disebabkan oleh berbagai alasan. Ini termasuk kendala geografis, kurangnya digitalisasi, visibilitas yang buruk atas proses logistik, dan lain-lain. 

“Kekhawatiran yang lebih besar adalah jika ini terus berlanjut, negara hanya akan menyadari sebagian potensi ekonominya. Kuncinya terletak pada pemahaman bagaimana memodernisasi dengan sengaja untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. Inilah bagaimana perangkat lunak manajemen pengiriman end-to-end dapat membantu perusahaan Indonesia,” jelas Soham, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (29/3/2023). 

Baca Juga: OExpress, Platform Agregator dan Layanan Ekspedisi Diluncurkan, Siap Rebut Pasar Bisnis Logistik di Tanah Air

Soham menyebutkan bila dengan topografi kepulauan ketergantungan pada penggunaan transportasi multimoda sangat besar. Ini adalah salah satu alasan utama di balik tingginya biaya logistik di Indonesia. Ketidakmampuan untuk melacak paket di seluruh mode ini dan kurangnya komunikasi pelanggan menambah kesengsaraan.

Platform manajemen pengiriman end-to-end dapat membantu bisnis mencapai visibilitas yang lebih baik di beberapa operator dan pengiriman massal. Manajemen cerdas dan peringatan real-time membuat pemangku kepentingan tetap terinformasi dan memastikan transparansi yang lebih besar atas pergerakan pengiriman. Penagihan otomatis, fungsi multi-saluran, dan penanganan dokumen digital semakin mengoptimalkan proses sehingga menjadikannya lebih hemat biaya.

Menurutnya, industri kargo dan logistik Indonesia sangat terfragmentasi. Proses seperti pertanyaan langsung, RFQ, penanganan dokumen, dan sebagianya., dikelola oleh pemain yang berbeda. Tidak adanya otomatisasi membuat operasi menjadi sangat rumit dan menghasilkan data dan silo informasi.

Platform manajemen kargo yang mampu melakukan otomatisasi memberikan tampilan terkonsolidasi dari semua proses pada satu dashboard. Mereka juga memperluas informasi terintegrasi tentang detail pelacakan pengiriman melalui berbagai mode dan menyediakan pembaruan secara real time, dokumentasi, dan komunikasi secara terpusat. Alat semacam itu membantu bisnis meningkatkan penghematan biaya pengiriman sebesar 10 persen,” jelasnya.

Perutean manual dan perencanaan logistik lanjut Soham juga menyebabkan pemanfaatan sumber daya yang buruk, seperti truk kembali dalam keadaan kosong atau setengah terisi yang mengakibatkan kebocoran biaya. Alat lama bekerja dengan buruk dalam hal ini, karena mereka tidak dapat memperhitungkan banyak kendala.

Manajemen pengangkutan tingkat lanjut mempertimbangkan beberapa parameter, seperti kapasitas kendaraan, volume pengiriman, berat, ukuran, pembuatan kendaraan, dan lain-lain, untuk merencanakan rute secara efektif. Ini mengurangi jarak yang ditempuh dan memungkinkan kendaraan untuk memanfaatkan kapasitas penuhnya. Bisnis dapat menghemat uang, terutama selama logistik rantai dingin, dan menggunakan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Ini dapat meningkatkan pengiriman per pengemudi sebesar 14%, pemanfaatan kapasitas kendaraan sebesar 31 persen, dan penghematan dalam waktu pengoptimalan dan perencanaan rute sebesar 18 persen.

Baca Juga: CKB Group Terus Berekspansi, Makin Pede Kuatkan Ekosistem Logistik

Tidak seperti perangkat lama atau satu untuk semua software, solusi yang diselaraskan dengan tujuan transformasi digital organisasi yang lebih luas dapat membuka potensi yang luar biasa.

Pelaku bisnis dapat melacak pengiriman dan mendapatkan visibilitas real-time yang memberikan transparansi. Visibilitas yang baru ditemukan ini memberdayakan bisnis untuk memanfaatkan manfaat manajemen pengiriman berbasis data. Misalnya, dengan Memanfaatkan alat manajemen pengangkutan yang cerdas, bisnis dapat mengurangi keseluruhan biaya transportasi sebesar 12 persen dan kesenjangan SLA sebesar 37 persen. Selain itu, ini memfasilitasi pengambilan keputusan yang strategis dan terinformasi serta meningkatkan efisiensi operasional dengan meminimalkan kerugian akibat demurrage, penahanan, dan penundaan transportasi.

"Statistik ekspor-impor Indonesia sangat menjanjikan. Oleh karena itu, bisnis harus gesit untuk menavigasi potensi pertumbuhan. Misalnya, pertumbuhan volume data yang terlibat dalam pengiriman barang dapat digunakan untuk mengotomatiskan tugas berulang yang rentan terhadap kesalahan manusia. Oleh karena itu, pembuat keputusan harus memastikan tumpukan teknologi mereka selaras dengan tujuan bisnis yang lebih luas. Alat cerdas merampingkan proses end-to-end, menyempurnakan prosedur, dan menghilangkan inefisiensi saat digunakan," tutupnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: