Honduras Putus Hubungan dengan Taiwan, Presidennya Bergegas Terbang ke China
Presiden Honduras Xiomara Castro akan berkunjung ke China, setelah beberapa hari negara itu memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan. Pengumuman muncul ketika pemimpin Taipei mengunjungi Amerika Serikat yang diperkirakan akan bertemu dengan seorang anggota parlemen.
Kementerian Luar Negeri Honduras mempublikasikan perjalanan yang akan datang pada Rabu (29/3/2023), dengan sebuah pernyataan singkat yang mencatat bahwa presiden akan melakukan perjalanan ke China dalam waktu "segera".
Baca Juga: Waswas Gara-gara Tsai Ing-wen Bakal ke Amerika, Taiwan Pantau Aktivitas Militer China
"Presiden Xiomara Castro akan segera melakukan perjalanan ke Republik Rakyat Tiongkok untuk sebuah kunjungan resmi, dengan tujuan untuk menandatangani perjanjian-perjanjian yang menguntungkan antara kedua negara," ujar kementerian tersebut.
Sebelumnya, negara Amerika Latin ini memilih untuk memutuskan hubungannya yang telah terjalin selama puluhan tahun dengan Taiwan. Pemerintah Xiomara mengatakan bahwa mereka mengakui keberadaan hanya satu China di dunia dan bahwa kepemimpinan di Beijing adalah satu-satunya pemerintahan yang sah yang mewakili seluruh China.
Ditambahkan bahwa Taiwan adalah "bagian tak terpisahkan dari wilayah China," yang menggemakan prinsip "Satu-China" yang telah lama disukai oleh Beijing.
Kementerian Luar Negeri China menyambut baik keputusan tersebut, menyebutnya sebagai "pilihan yang tepat". Beijing menyatakan bahwa "terlibat dalam kegiatan separatis untuk kemerdekaan Taiwan bertentangan dengan kehendak dan kepentingan bangsa China dan bertentangan dengan tren sejarah, dan pasti akan menemui jalan buntu."
Pengumuman kunjungan Castro datang di tengah-tengah perjalanan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen ke AS, yang singgah di New York pada Rabu sebelum melanjutkan perjalanannya ke Guatemala dan Belize. Ia juga akan mengunjungi California dalam perjalanan pulang, dan diperkirakan akan bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy, meskipun ada peringatan keras dari Beijing.
Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan di China, mengatakan bahwa setiap pertemuan dengan anggota kongres berpangkat tinggi tersebut akan semakin meningkatkan ketegangan antara pulau tersebut dan Beijing.
"Ini akan menjadi provokasi lain yang secara serius melanggar prinsip Satu China, membahayakan kedaulatan dan integritas teritorial China, serta menghancurkan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Kami dengan tegas menentang hal ini dan pasti akan mengambil langkah-langkah untuk melawan dengan tegas," tambahnya.
Terpilih pada tahun 2021 sebagai presiden wanita pertama Honduras, Castro adalah istri dari mantan Presiden Manuel Zelaya, yang digulingkan dari kekuasaannya dalam kudeta militer pada tahun 2009.
Ia berafiliasi dengan partai Liberty and Refoundation yang berhaluan kiri, dan telah mempromosikan kebijakan-kebijakan yang sejalan dengan apa yang ia gambarkan sebagai "sosialisme demokratis."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement