Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usung Visi Bertumbuh Bersama, Daewoong Pharmaceutical Hadir di HUT Forum Kerja Sama Investasi Ke-50 Hubungan Diplomatik Korea-Indonesia

Usung Visi Bertumbuh Bersama, Daewoong Pharmaceutical Hadir di HUT Forum Kerja Sama Investasi Ke-50 Hubungan Diplomatik Korea-Indonesia Kredit Foto: Daewoong Pharmaceutical
Warta Ekonomi, Jakarta -

Daewoong Pharmaceutical mengumumkan keinginan untuk 'Bertumbuh Bersama' sebagai perusahaan unggulan yang mendorong pertumbuhan industri kesehatan di Indonesia.

Daewoong Pharmaceutical (CEO Seng-ho Jeon dan Chang-jae Lee) mengumumkan pada tanggal 27 Maret bahwa Wakil Presiden Eksekutif Seongsoo Park berpartisipasi sebagai perwakilan Daewoong Pharmaceutical untuk menjadi pembicara utama dalam Forum Kerja Sama Bisnis Internasional yang diadakan di The Ambassador Seoul – A Pullman Hotel pada tanggal 24 Maret lalu.

Baca Juga: Setahun Usai Disetujui di Korea, Daewoong Pharmaceutical Ajukan NDA untuk Obat Baru Global Fexuprazan di 11 Negara

Acara tersebut dihadiri Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Won Hee-ryong dan Wakil Menteri Ekonomi dan Keuangan Bang Ki-sun, serta Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Wakil Presiden Eksekutif Daewoong Pharmaceutical Seongsoo Park, untuk membahas penguatan kemitraan dan kerja sama kesehatan antara Korea Selatan dan Indonesia.

"Kami akan mempertimbangkan untuk meningkatkan regulasi terkait farmasi dan industri bio untuk mempercepat proyek perluasan rumah sakit dan berbagai infrastruktur medis karena situasi infrastruktur medis di Indonesia perlu ditingkatkan," kata Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin.

Di forum ini, Wakil Presiden Eksekutif Daewoong Pharmaceutical Seongsoo Park diundang ke sesi "Health Partnership: Healthy Partnership antara Indonesia dan Korea Selatan" untuk memberikan presentasi contoh kesuksesan dan visi Daewoong Pharmaceutical di Indonesia dengan tema "Daewoong Indonesia, Bertumbuh Menjadi Kiblat Bio".

"Melihat dari pasar farmasi global yang bertumbuh 5-6% setiap tahunnya, Indonesia, dengan sumber daya manusia terbesar keempat di dunia memiliki potensi pertumbuhan yang tak tertandingi, sehingga ratarata pertumbuhan pasar farmasi diperkirakan 11,8% selama lima tahun ke depan," kata Wakil Presiden Park.

Wakil Presiden Park memilih 'strategi lokalisasi kompetensi inti', seperti kerja sama aktif dengan perusahaan lokal seperti perusahaan gabungan (joint venture); lokalisasi seluruh aspek penelitian, pengembangan, produksi, penjualan; aktif berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia; dan pengembangan proyek khusus seperti kecantikan medis dan sel terapi.

Pada tahun 2012, Daewoong Pharmaceutical mendirikan Daewoong Infion, sebuah perusahaan gabungan dengan perusahaan farmasi lokal 'Infion' untuk melokalisasi bisnis farmasi dan bio. Melalui pembangunan pabrik biofarmasi pertama di Indonesia, Daewoong telah berkontribusi dalam pengembangan industri biofarmasi lokal, termasuk transfer teknologi unggul, dan membentuk fondasi operasional langsung seperti penelitian dan pengembangan, produksi, dan penjualan.

Baca Juga: Piagam Kerja Sama Koalisi Perubahan Resmi Ditandatangani Tiga Partai, Demokrat Dorong Pembentukan Sekber

Khususnya, EPO (nama produk: Epodion), yang diproduksi oleh Daewoong di Indonesia telah mempertahankan pangsa pasar nomor satu di Indonesia sejak tahun 2017, dan setelah memperoleh sertifikasi halal pada tahun 2020, produk-produk yang diproduksi secara lokal didorong untuk melakukan ekspansi ke luar negeri.

Daewoong Pharmaceutical mendorong lokalisasi bisnis kecantikan dan bedah komestik di Indonesia untuk menghasilkan nilai tambah yang tinggi dalam industri biofarmasi Indonesia. Melalui investasi dan pembangunan fasilitas produksi yang sedang berlangsung di Bali dan Cikarang, Daewoong Pharmaceutical berencana untuk mentransfer teknologi inti terkait kecantikan, seperti pengembangan produk baru, produksi, dan ekspor botulinum toxin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: