Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Swiss Bantu Para Orang Kaya Amerika Ngemplang Pajak

Bank Swiss Bantu Para Orang Kaya Amerika Ngemplang Pajak Kredit Foto: Getty Images/Bloomberg/Thi My Lien Nguyen
Warta Ekonomi, Washington -

Bank Swiss Credit Suisse terlibat dalam skema yang sedang berlangsung oleh orang-orang kaya Amerika Serikat untuk menghindari pajak, meskipun sebelumnya mereka telah berkomitmen untuk menindak tegas, kata Komite Keuangan Senat AS pada Rabu.

Credit Suisse mengaku bersalah pada tahun 2014 atas tuduhan kriminal karena membantu klien-klien kaya AS menyembunyikan aset-aset mereka di rekening-rekening luar negeri untuk menghindari pembayaran pajak.

Baca Juga: Credit Suisse Pinjam hingga 54 Miliar Dolar, Ramalan Robert Kiyosaki Benar Lagi?

Sebagai bagian dari perjanjian pengakuan bersalah, bank tersebut berjanji untuk menindak para penghindar pajak.

Namun, menurut hasil investigasi selama dua tahun oleh komite, bank ini gagal mematuhinya.

Penyelidikan tersebut mengklaim telah menemukan "pelanggaran besar terhadap perjanjian pengakuan bersalah tersebut, termasuk konspirasi yang sebelumnya tidak diketahui, sedang berlangsung, dan berpotensi kriminal yang melibatkan kegagalan untuk mengungkapkan hampir $ 100 juta dalam rekening rahasia di luar negeri milik satu keluarga pembayar pajak AS." 

Menurut laporan tersebut, jumlah total yang disembunyikan yang melanggar perjanjian pengakuan bersalah tahun 2014 adalah lebih dari $700 juta.

"Credit Suisse mendapatkan diskon atas denda yang harus dibayar pada tahun 2014 karena membiarkan penghindaran pajak karena para eksekutif bank bersumpah bahwa mereka akan keluar dari bisnis menipu Amerika Serikat. Penyelidikan ini menunjukkan bahwa Credit Suisse tidak menepati janjinya," ujar Ketua Komite Keuangan Senat Ron Wyden.

Credit Suisse harus diselamatkan oleh pemerintah Swiss pada awal bulan ini setelah mengalami kerugian miliaran dolar, di antara berbagai masalah lainnya. Bank ini dibeli oleh saingannya, UBS, dengan harga sekitar $3,25 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: