Singgung Cara Berpikir Para Penolak Timnas Israel, Pakar Hubungan Internasional Ungkap Makna Sukarno Tolak Israel
Joko melanjutkan, sejak 2018, Indonesia telah mendukung two state solution (solusi dua negara) sebagai satu-satunya cara untuk merealisasikan perdamaian antara Palestina dengan Israel. Dengan demikian, cara-cara yang dipraktikkan dalam mendukung Palestina di era Soekarno, tidak lagi sesuai dengan realitas saat ini.
Menurut Joko, perlu adanya pembaruan langkah yang lebih strategis dalam mendukung Palestina. Saat ini, tambah Joko, Indonesia tengah menghadapi kegagalan dalam menghadapi dan membaca situasi yang berbuntut pada kebekuan cara pikir dan langkah strategis.
Baca Juga: Piala Dunia U-20 Batal Gegara Israel, Teringat Humor Gus Dur dengan Presiden Israel
Ia juga menekankan, membela kemerdekaan negara lain bukan berarti harus mengorbankan kepentingan nasional negara sendiri.
"Saat ini kita terjebak dalam kebekuan cara pikir dan langkah yang membuat kita mati gaya. Menurut saya ini adalah kebangkrutan strategi yang serius. Membela Palestina dan menjalankan kepentingan nasional harusnya bisa selaras," kata Joko.
Alumnus London School of Economics and Political Science (LSE) itu menambahkan, kegagalan Indonesia kali ini justru menjadi kontraproduktif. Pasalnya, Indonesia meletakkan upaya pembelaan Palestina dalam posisi diametral dengan penggemar sepak bola. "Itu kerugian lho," ujarnya.
Seperti diketahui PDIP adalah salah satu partai yang menolak kehadiran timnas Israel. PDIP berkaca pada sikap Presiden Soekarno yang juga ayahanda dari Megawati Soekarnoputri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement