Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wujud Harmonisnya Manusia dengan Alam Semesta, Perayaan Dharma Santi Dipuji Sandiaga!

Wujud Harmonisnya Manusia dengan Alam Semesta, Perayaan Dharma Santi Dipuji Sandiaga! Kredit Foto: Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparerkaf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi perayaan Dharma Santi Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1945 di Gedung Widyatula, Kampus Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali sebagai momentum memperkuat hubungan harmonis dengan alam dan lingkungan sekitar.

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, perayaan dharma santi merupakan ruang silaturahmi untuk membangun kerukunan hidup, dalam memulai tahun baru yang bersih serta hidup rukun dan penuh damai.

Baca Juga: Jadi Menterinya Jokowi Paling Kaya, Begini Rincian Hartanya Sandiaga Uno, Ada Soal Utang Anies Baswedan?!

“Hal ini sejalan dengan konsep di Kemenparekraf itu pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan yang merupakan perwujudan bagi kita dalam menjaga keseimbangan manusia dan alam semesta,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Snein (3/3/2023).

Menparekraf Sandiaga menjelaskan, perayaan Dharma Santi ini dihadiri oleh umat Hindu di lingkungan Kemenparekraf dan diharapkan umat Hindu di Tanah Air khususnya pegawai di lingkungan Kemenparekraf memiliki nilai-nilai Tri Hita Karana dan memiliki semangat nasionalis kecintaan kepada Pancasila dan mempertebal semangat pantang menyerah.

“Hal itu untuk membuka pintu kolaborasi dalam menciptakan ekosistem kreatif demi mendukung program pemerintah untuk membangkitkan ekonomi nasional dan membuka peluang usaha dan lapangan kerja," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani yang sekaligus sebagai pembina binrohin Kemenparekraf menjelaskan Dharma Santi yang diselenggarakan bertujuan untuk menjalin dan mempererat tali silaturahmi umat Hindu di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf. Selain itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1945.

Baca Juga: Apapun Demi Menghukum Jokowi, Tiket Piala Dunia U20 Rela Dibakar Megawati: Dia Enggak Berpikir Panjang...

Adapun rangkaiannya dimulai dari Melasti, kemudian Tawur Kesanga penyucian alam dan lingkungan sebagai wujud penghormatan dalam keseimbangan alam. Hingga Catur Brata Penyepian penyucian diri dengan puasa dalam keheningan untuk mencapai kesadaran akan diri untuk selalu seimbang sehingga terwujud Tri Hita Karana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: