Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AHY Pidato Bahas Manuver Moeldoko Rebut Demokrat, Pengamat Cium Kepanikan Luar Biasa: Anak Kemarin Sore yang Baperan

AHY Pidato Bahas Manuver Moeldoko Rebut Demokrat, Pengamat Cium Kepanikan Luar Biasa: Anak Kemarin Sore yang Baperan Agus Harimurti Yudhoyono | Kredit Foto: Demokrat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Parta Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato terkait masalah intervensi Moeldoko pada Partai Demokrat. Menanggapi hal ini, Pengamat politik Saiful Huda Ems (SHE) menilai AHY sedang mempertontonkan kepanikan yang luar biasa.

Menurutnya, rasa takut kehilangan sangat menghantui putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Hal itu dapat dilihat dari bahasa tubuh, ungkapan, dan pilihan narasi AHY yang berseliweran tidak beraturan.

Baca Juga: Moeldoko Masih Belum Nyerah Upayakan Kudeta Demokrat, AHY Waswas: Kita Yakin Berada di Jalur yang Benar

Saiful Huda mengatakan AHY mengaitkan satu dengan lain yang tidak ada hubungannya sama sekali.

"Dia lupa bahwa yang dilakukan pejuang PD KLB adalah satu hal yang sangat wajar, yaitu PK yang merupakan upaya hukum yang diatur oleh konstitusi Indonesia dalam mendapatkan kepastian yang berkeadilan dan bermanfaat. Apa yang salah dengan PK?" ujar Saiful Huda dalam keterangannya, Senin.

Dia menegaskan bahwa Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (PD KLB) tidak akan pernah membiarkan tirani Cikeas semena-mena membegal untuk mereka kuasai.

Baca Juga: Gawat! Moeldoko Cs Kembali Lakukan Perlawanan Merebut Demokrat, Mas AHY: Ingin Menggagalkan Pencapresan Anies Baswedan!

Saiful menganggap lucu ketika AHY mengatakan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan oleh DPP Partai Demokrat pimpinan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko bersama Johni Allen Marbun merupakan upaya intervensi politik Kepala Staf Kantor Presiden (KSP) di ranah yudikatif.

AHY, kata Saiful, berpikir salah satu cara menggagalkan pencapresan Anies dan membubarkan koalisi perubahan dengan merebut atau mengambil alih Partai Demokrat yang dinilai sebagai salah satu kekuatan perubahan selama ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: