Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ade Armando Cari Gara-gara Senggol PDIP Soal Timnas Israel, Hasto Beber Operasi Senyap Pasukan Megawati: Kesimpulan Dia Salah!

Ade Armando Cari Gara-gara Senggol PDIP Soal Timnas Israel, Hasto Beber Operasi Senyap Pasukan Megawati: Kesimpulan Dia Salah! Kredit Foto: Instagram/Ade Armando
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekjen DPP PDI Perjungan atau PDIP, Hasto Kristiyanto angkat suara dengan membeberkan apa yang sebenarnya terjadi dengan penolakan terhadap Israel yang berujung pada keputusan FIFA terkait Piala Dunia U-20 di Indonesia serta posisi dan usaha yang PDIP lakukan.

Ia membeberkan hal tersebut sekaligus menjawab pernyataan Ade Armando yang sebelumnya menyatakan menuding sikap para kader PDI Perjuangan menolak kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 bersifat klenik dengan menyebut wangsit Bung Karno.

Hasto menyampaikan, sikap para kader partai itu didasari dengan kesadaran dan pemahaman terhadap pemikiran Bung Karno serta kajian-kajian ilmiah. Hasto pun meminta agar Ade Armando kembali ke kesadaran rasionalnya.

"Sikap para kader PDI Perjuangan menolak Israel itu berdasarkan pemahaman terhadap pemikiran Bung Karno. Hasilnya enam alasan penolakan, yakni ideologi, konstitusi, sejarah, hukum internasional dan kemanusiaan universal, serta kekuasaan sayap kanan Israel. Kami juga berdiskusi dengan gubernur Lemhannas dan beberapa pakar hubungan internasiona. Lalu dilakukan lobi sebanyak tiga putaran di tahun 2022 hingga 2023," kata Hasto dalam keterangannya, Selasa (4/4/2023).

Baca Juga: Nggak Yakin Sekelas Ormas Bisa Buat FIFA Coret Indonesia Jadi Tuan Rumah Pildun U-20, Arief Poyuono Salahkan Ganjar Pranowo!

Ia lantas membeberkan soal sebenarnya apa yang terjadi, termasuk lobi-lobi yang dilakukan PDIP terhadap penolakan Israel tersebut.

Hal itu diawali pada 17 Agustus 2022, Hasto bercerita pihaknya berdiskusi di Lemhannas, membahas tentang lolosnya Israel dalam Piala Dunia U-20. Hasil diskusi itu adalah bahwa ini akan menjadi persoalan serius.

Sebab data survei pada Mei 2022, kata dia, yang dilakukan oleh SMRC menunjukkan bahwa 67 persen responden memiliki sentimen negatif terhadap Israel.

Menurutnya, dari diskusi juga menyimpulkan bahwa pemerintah, ketika memutuskan mengikuti bidding Piala Dunia U-20, sama sekali tidak menduga bahwa Israel bisa lolos dan ikut.

Baca Juga: Jurus Diam Seribu Bahasa Anies Baswedan Soal Polemik Timnas Israel Dinilai Sudah Sangat Tepat: Dia Tidak Lagi Punya Jabatan Publik!

"Atas hasil diskusi tersebut, kami bisa memahami sikap Pemerintah yang terus go a head dengan U-20, mengingat pada saat bidding, tidak ada yang menyangka Israel ikut. Saya kemudian berinisiatif lobi, kebetulan mempelajari pemikiran geopolitik Soekarno," tuturnya.

Kemudian pada 23 Agustus 2022, Hasto menemui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk menjelaskan berbagai resiko politik jika Timnas Israel hadir di tanah air Indonesia.

"Saya tegaskan, jangankan kelompok kadrun, PDI Perjuangan pun akan menolak. Sikap kami ini sekaligus menegaskan bahwa dukungan terhadap Palestina bukan karena agama. Atas dasar hal itu, kami usulkan kepada Menlu agar melobi Singapura, agar khusus pertandingan Israel diselenggarakan di Singapura, dan Indonesia tetap menjadi tuan rumah," ujarnya.

Dari apa yang dilakukan tersebut, Hasto optimis pemerintah akan bergerak cepat. Kemudian sebagai dukungan atas Piala Dunia U-20, PDIP yang awalnya ingin melaksanakan peringatan HUT Partai 10 Januari 2023 di Stadion Gelora Bung Karno, memilih untuk memindahkan ke Kemayoran.

Dilanjut November 2022, Hasto mengatakan pihaknya bertemu Mensesneg Pratikno untuk menyampaikan sikap sama. Bahwa kehadiran Israel akan menghadirkan potensi masalah serius.

Upaya menolak kehadiran Israel di Indonesia dianggap PDIP makin serius, sebab pada November 2022, terjadi perubahan rejim di Israel. Pemimpin Sayap Kanan menjadi penguasa di sana.

"Terjadi perubahan kebijakan Israel dan sangat keras terhadap Palestina. Atas fakta ini, kembali dilakukan lobi ke Menlu dan Mensesneg untuk menegaskan seriusnya masalah tersebut," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: