Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jurus Diam Seribu Bahasa Anies Baswedan Soal Polemik Timnas Israel Dinilai Sudah Sangat Tepat: Dia Tidak Lagi Punya Jabatan Publik!

Jurus Diam Seribu Bahasa Anies Baswedan Soal Polemik Timnas Israel Dinilai Sudah Sangat Tepat: Dia Tidak Lagi Punya Jabatan Publik! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Absennya Anies Baswedan dalam memberikan pernyataan terkait polemik Timnas Israel di gelaran Piala Dunia U-20 yang sedianya dilaksanakan di Indonesia jadi sorotan.

Mengenai hal ini, salah satu petinggi relawan Anies (LASKAR AMAN) mengungkapkan, Anies sendiri saat ini merupakan rakyat biasa dan tak punya kepentingan atau kewajiban apa pun terkait polemik timnas Israel ini.

“Beliau ini kondisinya rakyat biasa, bukan pejabat,” ujar Indra di kanal Youtube Laman TV, dikutip Senin (3/4/23).

Baca Juga: Buzzer Auto Pensiun Dini! Kesaksian Pak Pendeta Soal Anies Baswedan Mencengangkan: Anies Itu Sangat...

“Jadi sebenarnya bukan tempatnya juga beliau memberikan statement,” tambahnya.

Hal ini juga diamini oleh seorang Akademisi Dr. Sonny Y. Soeharso yang menegaskan Anies tak punya kewajiban memberikan pernyataan soal masalah Timnas Israel.

Anies menurutnya saat ini sudah tak lagi ada urusan dengan kebijakan publik.

“Beliau tidak dalam posisi wajib menjawab yang sifatnya kebijakan publik karena beliau bukan pejabat publik atau belum jadi pejabat publik, tapi rakyat biasa.

Baca Juga: FIFA Terapkan Standar Ganda, Fadli Zon Beber Kebengisan Israel Terhadap Insan Olahraga Palestina: Mereka Tidak Mengizinkan...

Tetapi menurut Sonny, apabila ada rakyat yang ingin mendengar sikap Anies secara langsung juga tak bisa dihalangi mengingat itu hak rakyat juga sebagaimana hak Anies untuk tidak memberikan pernyataan.

“Tetapi (Anies) dicintai rakyat untuk berkomentar, itu hak rakyat juga,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: