Mengerikan, Lebih dari 1.000 Warga Palestina Ditahan Israel Tanpa Pengadilan
Tindakan keras militer yang meluas terhadap militan Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat telah membantu memicu peningkatan tajam dalam penahanan administratif.
Kampanye serangan Israel ke kota-kota Palestina setelah serangkaian serangan mematikan Palestina tahun lalu. Menurut laporan militer Israel, dalam tindakan itu menyebabkan penangkapan lebih dari 2.400 warga Palestina sejak Maret 2022.
Baca Juga: Pasukan Israel Geruduk Masjid Al-Aqsa, Pukuli Jemaah yang Salat hingga Tembakkan Gas Air Mata
Israel menggambarkan penggerebekan yang meningkat sebagai upaya kontraterorisme untuk mencegah serangan lebih lanjut. Penduduk dan kritikus Palestina mengatakan, operasi itu hanya akan memicu siklus pertumpahan darah, karena serangan itu memicu protes kekerasan dan baku tembak dengan militan Palestina.
Menurut penghitungan Associated Press, hampir 90 warga Palestina di Tepi Barat telah meninggal oleh tembakan Israel tahun ini. Serangan Palestina terhadap Israel telah menewaskan 15 orang pada periode yang sama.
Israel mengatakan, sebagian besar warga Palestina yang meninggal adalah militan. Namun nyatanya yang harus menjadi korban juga termasuk pemuda pelempar batu dan orang-orang yang tidak terlibat dalam kekerasan.
Tepi Barat berada di bawah kekuasaan militer Israel sejak Israel merebut wilayah itu dalam perang Timur Tengah 1967.
Hampir tiga juta penduduk Palestina di wilayah itu tunduk pada sistem peradilan militer Israel, sementara hampir 500 ribu pemukim Yahudi yang tinggal bersama mereka memiliki kewarganegaraan Israel dan tunduk pada pengadilan sipil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement