Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantap! Akseleran Tetap Tumbuh di Tengah Ketidakpastian Global dan Domestik

Mantap! Akseleran Tetap Tumbuh di Tengah Ketidakpastian Global dan Domestik Kredit Foto: Istimewa

Adapun pada tahun ini, Akseleran menargetkan mampu menyalurkan pinjaman hingga Rp 6 triliun. Angka ini naik 100 persen dari penyaluran di 2022 yang sebesar Rp 2,9 triliun. 

Mikhail menjelaskan, target tersebut sangat mungkin tercapai. Apalagi rencananya di tahun ini, Akseleran akan mengakuisisi perusahaan multifinance. Menurutnya, akuisisi ini akan memperluas penyaluran pendanaan Akseleran kepada masyarakat. Saat ini, sebanyak 85-90 persen konsumen Akseleran berada di wilayah Jawa. Ke depan, Mikhail pun berharap konsumen bisa lebih luas di wilayah lainnya di luar Pulau Jawa. 

"Kita harus serve pulau lain selain Jawa, ke depan kita bisa serve lebih besar lagi dengan cara-cara yang kita lakukan  masih in line, misalnya kita lihat ticket size lewat vehicle baru ini. Supaya makin banyak yang tersentuh, inklusi keuangan atau visi kita bisa tercapai," tambahnya.

Selain itu, lanjutnya, funding gap di Indonesia juga masih sangat besar. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), gap pembiayaan yang tidak bisa dijangkau lembaga keuangan formal selama tahun lalu mencapai USD 165 miliar atau sekitar Rp 2.000 triliun (kurs Rp 15.200 per dolar AS). Baca Juga: Berkat Strategi ini, Akseleran Sukses Pertahankan Kredit Macet yang Rendah

Menurut Mikhail, fintech P2P Lending bisa menjadi solusi dan berperan dalam menutup gap pembiayaan tersebut karena dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas. Dengan begitu, fintech P2P Lending dapat berkontribusi bagi perekonomian Indonesia.

"Kalau gap-nya semakin kecil, modal kerja terpenuhi, terutama dari sisi UMKM, secara langsung berpengaruh pada sumbangan ke GDP, secara perekonomian bergeraknya lebih cepat lagi dan pertumbuhan ekonominya diharapkan jadi lebih tinggi dan roda perekonomiannya berputar," tutur Mikhail.

Asal tahu saja, sejak Oktober 2017 sampai dengan Desember 2022, Akseleran telah menyalurkan pinjaman sebesar hampir Rp 7 triliun, sebesar sekitar 97 persen di antaranya disalurkan kepada sektor produktif, khususnya UMKM. Ketika terjadi pandemi, Akseleran justru terus meningkatkan penyaluran pinjaman kepada UMKM. Terlihat di tahun 2020 ketika pandemi sedang hangat-hangatnya, Akseleran menyalurkan pinjaman sebesar hampir Rp 1 triliun, tumbuh 30 persen dibanding tahun 2019.

Di tahun 2021 ketika pemulihan ekonomi mulai terjadi, Akseleran menyalurkan pinjaman sebesar lebih dari Rp 1,8 triliun, tumbuh lebih dari 90 persen dari penyaluran tahun 2020. Sedangkan tahun lalu di 2022 Akseleran menyalurkan pinjaman sebesar hampir Rp 3 triliun, tumbuh 62 persen dibandingkan 2021.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: