Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Tangan Raja Ini, Bali Diisi Para Turis Bertalenta, Prof Rhenald Kasali Ungkap Fakta Raja Ubud Tjokorda Gde Agung Sukawati

Di Tangan Raja Ini, Bali Diisi Para Turis Bertalenta, Prof Rhenald Kasali Ungkap Fakta Raja Ubud Tjokorda Gde Agung Sukawati Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pariwisata Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali pada masa Raja Ubud Tjokorda Gde Agung Sukawati dapat menjadi contoh bagaimana pariwisata dapat memajukan suatu daerah, kata Profesor Rhenald Kasali.

Pendapatnya itu merupakan sindiran bagi pariwisata Bali yang tengah dihebohkan oleh para turis asing yang kerap melanggar aturan, kebiasaan, dan tata tertib masyarakat lokal dan negara.

Baca Juga: Profesor Ini Kasih Warning Gelombang Imigran Global Lebih Besar Akan Datang ke Indonesia

Prof Rhenald mengatakan, Raja Ubud Tjokorda Gde Agung Sukawati pada masanya memiliki visi yang melampaui masyarakat pada saat itu. 

Salah satu kebijakan yang terkenal raja Ubud itu adalah mendatangkan para pelukis hebat. Namun itu bukan suatu hal yang cuma-cuma karena terdapat timbal balik di belakangnya.

"Para pelukis hebat seperti Walter Spies, Antonio Blanco, Rhudolf Bonnet, dan lain sebagainya, mereka yang diundang Raja Ubud untuk boleh tinggal di Bali diberikan rumah dan boleh menikah dengan gadis Bali ... Tapi satu syarat yang harus dipenuhi oleh mereka adalah ajari orang-orang Bali melukis," kata sang profesor.

Sejak saat itu, lukisan di Bali berubah dari sekadar lukisan alam biasa dan diawali mahabarata dan ramayana, dan berkembang menjadi alternatif, ekspresionis, dan naturalis, dan sebagainya.

Lalu bagaimana Raja Ubud Tjokorda Gde Agung Sukawati memajukan pariwisata

Seperti dikutip dari Kintamani.id, sebutan sebagai sosok yang memiliki pemikiran maju melampaui masanya memang bukan isapan jempol pada diri Tjokorda Gde Agung.

Apalagi, kebijakannya ketika menjadi Raja Ubud memang cukup kontras dengan tindakan yang dilakukan oleh para pendahulunya. Namun, lewat kebijakan tersebut, Ubud yang kala itu masih berupa daerah pedesaan, cukup ramai dikunjungi wisatawan mancanegara.

Menyebut Tjokorda Gde Agung Sukawati sebagai marketing pariwisata Ubud juga merupakan hal yang tepat. Dalam setiap kesempatan, beliau selalu memperlihatkan keunggulan Ubud.

Hal tersebut dilakukannya dengan tujuan agar banyak yang tertarik berkunjung ke Ubud. Oleh karena itu, tak heran kalau Tjokorda Gde Agung memiliki hubungan yang baik dengan seniman serta peneliti asing seperti Rudolf Bonnet ataupun Walter Spies.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: