Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mark Zuckerberg dan Eksekutif Meta Habiskan Waktu untuk Kembangkan AI, Dunia Akan Jauh Lebih Mudah!

Mark Zuckerberg dan Eksekutif Meta Habiskan Waktu untuk Kembangkan AI, Dunia Akan Jauh Lebih Mudah! Kredit Foto: Instagram/Mark Zuckerberg
Warta Ekonomi, Jakarta -

CTO Meta, Andrew Bosworth mengaku bahwa Mark Zuckerberg bersama dengan dirinya dan chief product officer Chris Cox menghabiskan sebagian besar waktu bekerja untuk mengembangkan kecerdasan buatan. Hal tersebut diungkap langsung oleh Bosworth kepada Nikkei Asia.

Bosworth mengatakan beberapa dari pekerjaan itu akan menguntungkan metaverse, dunia digital yang sedang dibangun perusahaan. Ini menunjukkan betapa pentingnya AI bagi Meta sebagai perusahaan teknologi besar lainnya seperti Microsoft dan Alfabet yang juga sedang berinvestasi di AI.

Melansir CNBC Make It di Jakarta, Kamis (6/4/23) Meta mengumumkan produk pada bulan Februari yang berfokus pada AI generatif, serangkaian teknik pembelajaran mesin baru yang memungkinkan komputer menghasilkan teks, menggambar, dan membuat media lain yang menyerupai keluaran manusia.

Baca Juga: Selamat Mark Zuckerberg! Tahun Efisiensi Berhasil, Saham Meta Rebound, Kekayaannya Meroket Hingga Lebih dari Rp1.100 triliun!

Meta memiliki model bahasa besar sendiri yang disebut LLaMa yang dikatakan akan dirilis pada bulan Februari kepada para peneliti. LLaMa, seperti model AI pesaing, mampu menjawab pertanyaan dan meringkas dokumen.

Model bahasa besar memberdayakan aplikasi seperti ChatGPT OpenAI, Microsoft Bing AI, dan Bard Google.

Divisi Meta's Reality Labs yang diawasi oleh Bosworth merupakan rumah bagi teknologi dan proyek metaverse perusahaan. Sayangnya, divisi tersebut membukukan kerugian USD13,72 miliar (Rp205 triliun) pada tahun 2022. Tetapi iklan digital merupakan bagian terbesar dari pendapatan Meta. Perusahaan melaporkan pendapatan USD116,61 miliar (Rp1.743 triliun) pada tahun 2022.

Bosworth memberi tahu Nikkei bahwa dia berharap perusahaan akan meluncurkan beberapa aplikasi komersial menggunakan AI tahun ini, dan itu dapat membantu bisnis iklan untuk mendorong keuntungan perusahaan.

Bosworth juga memberi tahu Nikkei bahwa Meta juga bisa menggunakan AI di metaverse.

“Di masa depan, Anda mungkin bisa menggambarkan dunia yang ingin Anda buat dan membuat model bahasa besar menghasilkan dunia itu untuk Anda,” kata Bosworth dalam laporan tersebut. “Dan itu membuat hal-hal seperti pembuatan konten jauh lebih mudah diakses oleh lebih banyak orang.”

Perusahaan berharap pada akhirnya dapat menerapkan teknologi AI-nya ke semua layanan dan produknya, termasuk Facebook dan Instagram.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: