Munadi Herlambang: Pelajar dan Mahasiswa Dominasi Angka Kecelakaan Lalu Lintas
Tren kecelakaan lalulintas di Jawa Barat terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. PT Jasa Raharja mencatat, korban kecelakaan paling banyak dari kalangan pelajar dan mahasiswa sebanyak 24,81 persen. Kalangan lain di antaranya pengusaha dan wiraswasta 24,74 persen, karyawan swasta hampir 20 persen, buruh sekitar 10 persen, dan ibu rumah tangga 12 persen.
Direktur Hubungan Kelembagaan PT Jasa Raharja, Munadi Herlambang, menjelaskan, peningkatan angka kecelakaan ini disebabkan masih banyak masyarakat terutama kalangan pelajar dan mahasiswa kurang memahami cara berkendara yang aman.
Baca Juga: Jasa Raharja Imbau Masyarakat Tidak Mudik dengan Motor, Ini Alasannya
"Pada 2022, jumlah korban yang mendapat santunan kecelakaan sebanyak 13.454 orang dengan jumlah santunan mencapai Rp350 miliar," kata Munadi kepada wartawan di Kabupaten Sumedang, Kamis (6/4/2023).
Sementara itu, Jasa Raharja Jawa Barat mencatat pada 2018 jumlah korban kecelakaan yang mendapat santunan sebanyak 11.012 orang dengan nilai total santunan sebesar Rp285 miliar. Kemudian pada 2019, jumlah korban meningkat hingga 11.768 orang, sementara nilai santunannya mencapai Rp316 miliar.
Khusus untuk wilayah Sumedang juga mengalami peningkatan pada tahun 2022 dibanding tahun 2021. Jumlah santunan yang disalurkan PT Jasa Raharja pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp6,04 miliar untuk 257 korban. Sementara, pada tahun 2022 jumlah santunan yang disalurkan mencapai Rp7,49 miliar untuk 290 korban.
Bahkan, pada 2020 terjadi penurunan kasus kecelakaan dari tahun sebelumnya, yaitu 10.946 orang dengan nilai santunan Rp288 miliar. Lalu pada 2021 meningkat jadi 10.961 orang dan nilai santunan total Rp304 miliar.
"Tentu hal ini sangat disayangkan karena kalangan pelajar dan mahasiswa merupakan generasi penerus yang akan menjadi ujung tombak pembangunan di masa akan datang. Ini harus kita minimalisir dengan cara edukasi," ungkapnya.
Munadi mengungkapkan, untuk meminimalisasi terjadinya korban kecelakaan di kalangan pelajar dan mahasiswa ini, PT Jasa Raharja bersama dengan Korlantas Polri terus melakukan sosialisasi baik di kalangan kampus hingga pondok pesantren.
"Khusus untuk kalangan ponpes kami memiliki program Trimandara (Santri Aman Berkendara), bentuk dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Empat (TPB 4) yaitu Pendidikan Berkualitas, di mana dalam program ini santri akan dibekali edukasi Tertib Berlalu Lintas," ungkapnya.
Adapun salah satu upaya meminimalisasi kecelakaan lalu lintas tersebut, PT Jasa Raharja bersama Korlantas Polri kali ini memilih Pondok Pesantren Internasional Assyifa Wal-Mahmudiyyah di Desa Haurgombong, Kecamatan Pamulihan.
"Sebagai salah satu ponpes terbesar di Jawa Barat diharapkan edukasi ini bisa ditularkan kalangan santri kepada rekan mereka yang ada di daerah masing-masing," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement