Untuk mengamankan pelaksanaan mudik lebaran 2023, Polri akan kembali menggelar Operasi Ketupat pada Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriyah.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pihaknya akan menggelar Operasi Ketupat 2023 selama 14 hari. Dimulai pada tanggal 18 April hingga 1 Mei 2023, dengan jumlah personel yang terlibat sebanyak 148.261 personel.
“Terdiri dari personel Mabes Polri sebanyak 1.290 personel, Polda sebanyak 91.153 personel, dan juga instansi terkait sebanyak 155.818 personil,” ucap Jenderal Listyo pada rakor lintas sektoral kesiapan Idulfitri, Kamis (6/4/2023).
Sebelum melaksanakan operasi ketupat, kata Kapolri, pihaknya akan melakukan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD). Kegiatan tersebut merupakan kegiatan pra operasi yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 sampai 16 April.
“Operasi ini kita lakukan untuk conditioning terkait dengan potensi-potensi kejahatan yang sering terjadi pada saat Bulan Ramadan, juga mempersiapkan dalam rangka mengantar pelaksanaan arus mudik ataupun arus balik,” ujarnya.
“Adapun bentuk kegiatan KRYD yakni melakukan deteksi aksi dan monitoring, memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, melakukan kegiatan patroli gabungan, lalu razia dan penegakan hukum,” imbuhnya.
Dijelaskan dia, bahwa yang menjadi target sasaran dalam Operasi Ketupat 2023 yakni bahan makanan pokok yang tentunya terus dipantau, penggunaan mercun petasan yang beberapa waktu lalu menimbulkan banyak korban.
Kemudian, dilakukan pula razia di seluruh wilayah dan penertiban terhadap kendaraan-kendaraan termasuk pengecekan terhadap sarana prasarana yang akan digunakan
“Kemudian, termasuk juga kegiatan masyarakat yang melaksanakan ibadah, model kegiatan ngabuburit, belanja pada saat mempersiapkan lebaran dan yang terpenting pengamanan arus mudik, salat ied, dan juga tempat-tempat wisata,” imbuhnya.
Selanjutnya, ia sampaikan, manajemen lalulintas menjadi kegiatan utama terkait dengan rekayasa lalulintas yang akan dilaksanakan untuk menghindari kemacetan. Lalu, patroli penegakan hukum terhadap potensi kriminalitas dengan bersinergi terhadap seluruh stakeholder terkait.
Terkait dengan pengamanan tersebut, ucap Listyo, Polri mendirikan 2.787 posko yang terdiri dari posko pengamanan, posko pelayanan, dan posko terpadu.
“1.857 pos pengamanan kita gelar untuk mengamankan titik-titik yang menjadi pusat kegiatan masyarakat apakah itu pusat perbelanjaan dan wisata,” katanya.
Kemudian, kata Kapolri, 713 pos pelayanan yang akan dipersiapkan pada jalur mudik dan jalur arus balik, juga akan dipersiapkan tempat istirahat untuk para pengemudi.
"Kemudian, 217 pos terpadu bertujuan untuk melaksanakan pengawasan secara terpadu pada lokasi pelabuhan, terminal, bandar udara, jalan tol, dan tempat lain yang diperlukan penanganan secara bersama,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Advertisement