Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Asal Percaya Isu Kesehatan di Medsos, Ini Caranya Kenali Fakta atau Hoaks

Jangan Asal Percaya Isu Kesehatan di Medsos, Ini Caranya Kenali Fakta atau Hoaks Kredit Foto: Unsplash/Priscilla Du Preez
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, dengan tema "Pemanfaatan Media Sosial untuk Tangkal Hoaks dan Isu Kesehatan" pada Jumat (7/4/2023). 

Indonesia telah berada pada masa percepatan transformasi digital selama beberapa tahun terjadi pandemi Covid-19. Menurut We Are Social dan HootSuit pada awal 2023, pengguna internet di Indonesia sudah mencatat 212,9 juta telah terhubung dengan internet atau sebanyak 77 persen dari total penduduk. 

Baca Juga: Menjadi Generasi Cerdas dan Bijak di Media Sosial

"Masifnya penggunaan internet memudahkan seseorang beraktivitas, salah satunya membuat hoaks yaitu informasi yang belum tentu kebenarannya, misalnya dulu marak hoaks soal vaksin Covid-19," ungkap Founder Yayasan Komunitas Open Source, Arief Rama Syarief, saat jadi narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara pada Kamis (7/4/2023). 

Hoaks merupakan informasi yang dibuat-buat atau direkayasa untuk menutupi informasi yang sebenarnya. Dengan kata lain hoaks memutarbalikkan fakta menggunakan informasi yang seolah-olah meyakinkan akan tetapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya. 

Ia melanjutkan, hanya saja ketika informasi masuk media sosial bagaimana mengidentifikasinya. Pengguna internet perlu mengetahui ciri-ciri hoaks seperti judul yang dibuat provokatif, lalu cermati alamat situs, periksa fakta, cek keaslian foto dan ikut serta grup diskusi anti-hoaks. 

"Kalau kita tidak dapat memahami informasi dengan baik, bertanyalah. Itu yang paling penting," sambungnya. 

Agar tidak terjebak pada berita hoaks maka pengguna harus membiasakan diri saring dulu informasi yang didapat sebelum membagikan ulang. Pengguna harus menyadari bahwa apa yang dibagikan di media sosial atau platform lainnya akan jadi jejak digital yang sulit dihapus sehingga penebar hoaks akan memiliki catatannya.

Hoaks sendiri sudah menyebar dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Perlu gerakan moral untuk menyadarkan masyarakat tentang bagaimana media sosial seharusnya bisa digunakan secara positif. 

Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Founder & Owner Milenia Guest House, Gilang Avianto, Founder Yayasan Komunitas Open Source, Arief Rama Syarief, dan E Rizky Wulandari, Dosen dan Praktisi Regional Treasurer Member Asian Counvil for Small Business OCB Jawa Timur. 

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: