Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elite Nasdem Kecam Pemecatan 3 Avѕес Bandara Sоеttа Hanya Gara-gara Cium Tangan Habib Bahar

Elite Nasdem Kecam Pemecatan 3 Avѕес Bandara Sоеttа Hanya Gara-gara Cium Tangan Habib Bahar Kredit Foto: DPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni melontarkan kritik atas keputusan Angkasa Pura (AP) II memecat tiga petugas Avsec yang mengawal Habib Bahar bin Smith di Bandara Soekarno-Hatta. 

Video tiga petugas Avsec menjemput dan mengawal Habib Bahar yang turun dari pesawat itu sebelumnya viral di media sosial. Sahroni pun mempertanyakan alasan pemecetan tiga petugas Avsec tersebut, karena dinilai berlebihan. 

"Saya lihat keputusan pemecatan tiga orang petugas Avsec tersebut cenderung berlebihan dan tergesa-gesa," ucap Sahroni melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (2/4). 

Baca Juga: Masalah Rp300 Triliun di Kementerian Keuangan Tiba-tiba Selesai, Ahmad Sahroni: Saya Jadi Bingung!

Bendahara Umum Partai NasDem itu memahami bila ketiga petugas tersebut dianggap melanggar lantaran meninggal pos jaga masing-masing. 

"Namun, yang jadi pertanyaan apakah memang harus langsung berujung pemecatan?” kata Sahroni. 

Menurut Sahroni, sebagai perusahaan BUMN yang matang, Angkasa Pura II seharusnya bisa menyikapi hal tersebut secara lebih profesional. 

Wakil ketua komisi iII DPR itu menilai seharusnya perusahaan memberikan teguran dan sanksi-sanksi administratif lainnya terlebih dahulu sebelum menjatuhkan sanksi pemberhentian.

Terlebih lagi, Sahroni menilai pelanggaran berat dalam pekerjaan itu meliputi pencurian, korupsi, kekerasan, dan berbagai tindak penyelewengan lainnya. 

 "Dalam kasus ini, kan, kalau kita lihat pelanggarannya belum sejauh itu. Seharusnya jatuhkan SP (surat peringatan) dahulu. Bisa SP1, SP2, atau SP3 sesuai kebijakan perusahaan," tuturnya. 

Legislator Dapil II DKI Jakarta itu tidak ingin tindakan semena-mena oleh perusahaan semacam itu dibiarkan terjadi, terlepas dari siapa tokoh yang dikawal para petugas tersebut. 

Baca Juga: Transaksi Janggal Senilai Rp300 Triliun di Kemenkeu Selesai Begitu Saja, Ahmad Sahroni: Publik Sudah Terlanjur Bingung, Tiba-tiba Clear!

"Ini bukan soal siapa tokoh yang ada di sana, tetapi lebih kepada tindakan berlebihan dan tidak adil oleh perusahaan terhadap karyawannya.Jika ini dibiarkan, saya takut budaya 'asal pecat' ini jadi kebiasaan yang dimaklumi oleh perusahaan-perusahaan lainnya, terutama BUMN," ujar Ahmad Sahroni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: