Pasar Plastik Bebas BPA Diprediksi Capai USD299,6 Miliar pada 2031
HuffPost mengutip para ahli kesehatan di AS dan praktisi yang memperingatkan tentang bahaya paparan BPA terhadap kesehatan perempuan.
Menurut para ahli kesehatan, BPA dapat mengganggu hormon dalam tubuh perempuan dan menyebabkan masalah reproduksi, seperti infertilitas, endometriosis, dan kanker payudara
Mereka juga membahas tentang pentingnya memilih produk kemasan yang bebas BPA untuk kesehatan perempuan, terutama produk-produk yang digunakan secara teratur, seperti botol minum, kotak makan siang, dan wadah penyimpanan makanan.
“Pilihan untuk memilih produk kemasan yang bebas BPA seharusnya menjadi hak konsumen, dan pemerintah harus bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan masyarakat dengan mengatur penggunaan BPA,” demikian paparan media online berpengaruh di AS tersebut.
Secara keseluruhan, HuffPost menekankan pentingnya mempertimbangkan kesehatan perempuan dalam perdebatan tentang produk kemasan bebas BPA, dan mendesak pemerintah dan produsen untuk bertanggung jawab dalam memastikan keselamatan konsumen.
“Kami percaya bahwa semua orang layak mendapatkan akses makanan sehat yang terjangkau, namun kami juga percaya bahwa semua orang layak untuk dapat membuat pilihan berdasarkan informasi tentang makanan yang mereka makan dan produk yang mereka gunakan" kata Anna Lappé, pendiri Real Food Media.
Sejauh ini, beberapa negara telah mengatur atau mengawasi penggunaan BPA dalam produk konsumen, termasuk air minum dalam kemasan. Beberapa contoh negara yang telah mengambil tindakan terkait BPA antara lain Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan, Malaysia dan China.
Sebagai contoh, pada 2012, Kanada secara resmi melarang penggunaan BPA dalam botol bayi, dan pada 2018, larangan ini diperluas untuk produk-produk yang berhubungan dengan makanan dan minuman.
Di Amerika Serikat, FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan) melarang penggunaan kemasan mengandung BPA dalam botol bayi dan susu formula pada 2012. Uni Eropa juga telah melarang penggunaan BPA dalam botol bayi dan beberapa produk kemasan makanan dan minuman pada 2011.
Untuk Indonesia, situasinya belum terlambat dan masih bisa diperbaiki dengan campur tangan pemerintah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement