Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspadai Air Isi Ulang, Jernih Bukan Jaminan

Waspadai Air Isi Ulang, Jernih Bukan Jaminan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Yayasan Jiva Svastha Nusantara mengingatkan masyarakat untuk lebih kritis terhadap kualitas air minum isi ulang yang dikonsumsi sehari-hari. Imbauan ini disampaikan dalam kegiatan edukasi publik bertema “Indonesia Sehat Mulai dari Air Bermutu 2025” yang berlangsung di kantor Kelurahan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan literasi masyarakat terkait bahaya air isi ulang yang tidak memenuhi standar sanitasi. Banyak depot air minum isi ulang dinilai masih abai terhadap kewajiban pengujian berkala dan penggunaan sumber air yang sah.

“Air yang tampak jernih belum tentu layak konsumsi,” ujar Wuhgini, Sanitarian Ahli Muda dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, saat memberikan pemaparan. Ia menjelaskan bahwa setiap depot air wajib melakukan uji mikrobiologi sebulan sekali, serta uji fisika dan kimia minimal tiap enam bulan hingga setahun, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan.

Baca Juga: Instalasi Pengolahan Air Limbah Sangat Dibutuhkan di Kota Besar

Wuhgini juga menyoroti praktik penggunaan galon bermerek tanpa izin serta pembelian air baku dari sumber tidak resmi sebagai bentuk pelanggaran hukum dan ancaman kesehatan masyarakat. “Banyak depot hanya tes saat awal buka. Itu tidak cukup,” tegasnya.

Selain aspek legal dan teknis, dampak kesehatan dari konsumsi air terkontaminasi menjadi perhatian utama. Surya Putra, Kepala Bidang Hukum dan Advokasi Kebijakan Yayasan Jiva Svastha Nusantara, mengingatkan bahwa air yang tidak layak dapat menjadi jalur penularan berbagai penyakit, termasuk hepatitis A.

Baca Juga: Cegah Stunting Bukan Cuma Soal Gizi, Tapi Juga Soal Air

“Hepatitis A bukan sekadar demam atau mual. Pada ibu hamil, risikonya bisa berlipat,” ujarnya. Ia menambahkan, konsumsi air kotor juga dapat menyebabkan diare kronis yang berujung pada stunting pada anak.

Yayasan Jiva Svastha Nusantara mendorong masyarakat menjadi konsumen yang sadar dan berdaya. Edukasi air minum aman disebut harus dimulai dari rumah tangga, terutama para ibu sebagai pengelola air dalam keluarga. Kampanye ini bertujuan membentuk ekosistem air minum yang lebih sehat, aman, dan adil bagi semua.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: